Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Arbi Sanit, menyatakan, kemenangan Ketua Partai Buruh Australia (ALP), Kevin Rudd, menjadi Perdana Menteri (PM) Australia dalam pemilu, tidak akan memberikan perubahan yang berarti hubungannya dengan Indonesia. "Yang pasti kemenangan Kevin Rudd itu, tidak akan memberikan perubahan, seperti, soal keamanan dan perbatasan akan tetap sama dengan yang sebelumnya," katanya, di Jakarta, Sabtu. Ia mengatakan tentunya pemerintah Australia yang baru itu, akan lebih melihat hubungan dengan Indonesia terbatas pada kepentingan saja. Bahkan, tidak menutup kemungkinan pemerintah Australia akan lebih memperhatikan pada isu-isu keadilan, perburuhan, dan tenaga kerja, petani. Dikatakan, pemerintah Australia itu akan tetap memperhatikan kepentingan nasionalnya sendiri, dalam menjalin hubungan dengan Indonesia. "Saya kira kemenangan itu akan lebih membuat hubungan dengan kapitalis, akan lebih dibatasi," katanya. Sebelumnya dilaporkan, Rakyat Australia Sabtu malam dipastikan memiliki perdana menteri baru hasil Pemilu Federal 2007 setelah John Howard mengaku kalah dan secara resmi memberikan ucapan selamat kepada Kevin Rudd sebagai perdana menteri ke-26 Australia. "Saya mengucapkan selamat kepada Kevin Rudd dan Partai Buruh Australia (ALP) atas kemenangan mereka dan saya mendoakannya selaku perdana menteri ke-26 Australia serta mendoakannya berhasil dalam menjalan tugas yang akan diembannya," kata Howard dalam pidatonya di Sydney. Di depan pendukungnya yang memadati sebuah ruangan di Hotel Wentworth, Sydney, yang disiarkan langsung Stasiun TV "Channel Seven" Sabtu malam sekitar Pukul 22:36 waktu setempat, Howard yang didampingi istrinya juga menyampaikan terima kasih kepada mereka. Politisi senior berusia 68 tahun dan menjadi perdana menteri ke-25 Australia selama lebih dari 11 tahun itu gagal mengukir sejarah perpolitikan di negerinya setelah pemimpin oposisi Kevin Rudd, politisi asal negara bagian Queensland kelahiran 21 September 1957, berhasil menghentikan langkahnya dalam Pemilu Federal 2007 yang diikuti lebih dari 13,6 juta orang pemilih. Selama enam minggu kampanye, Howard dan kubu koalisi Partai Liberal-Nasional mengusung tema kampanye "kepemimpinan yang tepat", sedangkan Rudd bersama kendaraan politiknya, ALP, menjanjikan kepemimpinan baru yang membawa visi dan ide segar bagi Australia yang lebih baik.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007