"Ini masih awal sekali dan pertama kali Indonesia menginisiasi. Kemarin ini baru dibahas. Pertemuan ABAC selanjutnya di China akan dibahas lebih rinci soal strukturnya, partisipasi serta dukungan negara lain baru kemudian diluncurkan November mendataJakarta (ANTARA) - Indonesia menginisiasi pembentukan APEC Impact Fund untuk membantu mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam pertemuan pemimpin bisnis senior Asia Pasifik (APEC Business Advisory Council/ABAC) di Jakarta, 23-26 April 2019.
Anggota ABAC Indonesia Shinta W. Kamdani dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa UMKM merupakan salah satu sektor yang terus didorong ekonomi inklusifnya.
"Maka kami mulai dengan sebuah platform. ABAC sudah punya platform B to B berupa 'marketplace' untuk UMKM. Kemudian, ada peningkatan keterampilan UMKM yang bisa dilakukan bersama dengan negara-negara lain. Ketiga, barulah 'funding' (pendanaan) ini," katanya.
Shinta menuturkan dana itu bukan hanya diberikan untuk UMKM mengembangkan usaha mereka tetapi juga untuk dapat memberikan dampak kepada komunitas sosial.
"Ini masih awal sekali dan pertama kali Indonesia menginisiasi. Kemarin ini baru dibahas. Pertemuan ABAC selanjutnya di China akan dibahas lebih rinci soal strukturnya, partisipasi serta dukungan negara lain baru kemudian diluncurkan November mendatang di ABAC Chile," terangnya.
Menurut Shinta, inisiasi tersebut diharapkan mendapat dukungan dari seluruh negara-negara APEC, tidak hanya negara yang masih berkembang tetapi juga negara-negara maju.
Semua dukungan itu, lanjut Shinta, diharapkan dapat membuka alternatif metode pendanaan baru yakni "blended finance" sehingga Indonesia tidak terbebani.
"Tadi saya bilang juga ada aspek 'blended finance' jadi kita bisa kerja sama dengan 'multilateral agency' lain maupun negara yang punya (dana) pembangunan. Jadi tidak hanya kita sendiri," ujarnya.
Baca juga: Mendag indikasikan pertemuan WTO hasilkan "paket bali"
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019