Yogyakarta (ANTARA News) - Insiden kecil terjadi usai pertandingan PSS Sleman melawan Persitara Jakarta Utara di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Sabtu petang yang berakhir dengan skor imbang 3-3. Manajer Persitara Hary Kuswanto ketika ingin menyampaikan protes kepada wasit Subandi dari Sidoarjo usai pertandingan, tiba-tiba wajahnya dipukul oleh seseorang yang tidak dikenal. Pihak keamanan pertandingan berhasil mengamankan situasi, dan Hary minta dibawa meninggalkan stadion dengan ambulans. Situasi usai pertandingan bisa dikendalikan. Pelatih PSS Sleman Rudy Keltjes usai pertandingan menyatakan kecewa dengan permainan anak anak yang tidak menjalankan instruksi. "Mereka bermain lamban, baru memasuki menit terakhir bermain cepat. Seharusnya setelah `kick off` langsung main cepat karena Persitara harus dihadapi dengan permainan cepat," katanya. Rudy juga kesal dengan hakim garis yang beberapa kali menyatakan `offside` pada pemain PSS. "Sebenarnya tidak `offside` tetapi entah kenapa hakim garis menyatakan `offside`. Ini sering terjadi dan merugikan PSS," katanya. Sementara itu pelatih Persitara Abdurrahman Gurning mengatakan kecewa terhadap kepemimpinan wasit Subandi terutama ketika PSS dihadiahi penalti saat `injury time`. Wasit memberikan hadiah penalti kepada PSS setelah Harry Setiawan dijatuhkan oleh Ngako Gabriel di kotak penalti. Wasit kemudian menunjuk titik putih yang akhirnya PSS berhasil menyamakan kedudukan 3-3. Skor imbang 3-3 ini disambut meriah para pendukung PSS karena tim kesayangannya ini sempat tertinggal tiga gol sejak babak pertama hingga menit 64 babak kedua. "Secara umum permainan kedua kesebelasan cukup bagus, namun saya menyesalkan pihak keamanan yang kurang sigap mengamankan jalannya pertandingan," kata Abdurrahman Gurning.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007