Malang (ANTARA News) - Menteri Negara Perumahan Rakyat Yusuf Asy`ari mengakui, sampai saat ini penduduk Indonesia yang masih bermukim di kawasan kumuh perkotaan sekitar 17 juta orang, dengan luas lahan yang ditempati lebih dari 54 ribu hektar. "Tidak hanya banyaknya penduduk yang bermukim di kawasan kumuh, yang menjadi masalah kita, tetapi tingginya angka rumah tidak layak huni, termasuk terlalu padat tingkat huniannya yang mencapai 13,1 juta juga merupakan problem tersendiri," katanya usai memberikan pidato ilmiah dihadapan 1.054 wisudawan Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Malang, Sabtu. Melihat kondisi itu, katanya, hingga akhir tahun 2009 ditargetkan sekitar 60 ribu unit Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) sudah terbangun, dan Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) sebanyak 25 ribu unit serta perumahan swadaya yang dibangun oleh pengembang sebanyak 3,6 juta unit. Menurut dia, rumah sederhana yang dibangun pengembang untuk menengah ke bawah, saat ini masih mencukupi kebutuhan penduduk hanya sekitar 20 sampai 30 persen, Sebagian besar atau sekitar 70 sampai 80 persen sistem pembelian yang digunakan adalah Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Untuk mempercepat laju kepemilikan rumah bagi penduduk (rakyat), saat ini sudah ada skema kredit KPR yang lebih mudah dan ringan serta pemberian subsidi uang muka dari pemerintah bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah dan menengah antara Rp2,5 juta hingga Rp4,5 juta per bulan. Ia mengakui, kalau dulu yang berhak mendapatkan kredit KPR hanya golongan tertentu seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI dan guru, namun sekarang semua lapisan masyarakat berhak mendapatkannya. Bahkan, perbankan pemberi kredit juga didorong untuk memberikan jangka angsuran cukup panjang sampai 20 tahun. Menyinggung pembangunan Rusunawa di lingkungan Perguruan Tinggi (PT), Yusuf mengemukakan, sekitar 25 PT baik negeri maupun swasta sudah mendapatkan rekomendasi realisasi proyek pembangunan tersebut, pada tahun 2008 mendatang. "Kalau PT swasta maupun negeri ini memiliki lahan sendiri dan mampu mengelolanya, kami siap mengucurkan dana untuk pembangunan Rusunawa di lingkungan kampus masing-masing," katanya. Saat ini, sudah ada beberapa yang terealisasi seperti Undip Semarang, ITS Surabaya, UII Yogyakarta dan Universitas Sam Ratulangi Manado. Sedangkan di Unmuh Malang baru mulai dibangun akhir tahun ini, katanya menambahkan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007