Yogyakarta (ANTARA News) - Aktivitas Gunung Merapi (2.965 mdpl) di perbatasan wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat ini masih normal, sedangkan guguran lava dari puncak ke arah lereng selatan yang terjadi terus menerus hanya merupakan aktivitas permukaan bukan aktivitas vulkanik, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. "Bahkan, dari data seismik tidak terjadi gempa vulkanik," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Subandriyo, Sabtu. Ia mengatakan, guguran lava tersebut terjadi mungkin karena suhu di puncak panas, sehingga timbunan material vulkanik yang sudah mulai diguyur hujan sejak beberapa pekan terakhir merekah dan terjadi pelepasan material atau longsor, kemudian berguguran. "Arah luncuran guguran lava sebagian besar ke hulu Sungai Gendol di lereng selatan," katanya. Meski terjadi awan panas dari puncak gunung dengan jarak luncur sekitar dua kilometer ke arah lereng selatan pada Selasa lalu (20/11) sekitar pukul 17.57 WIB, status aktivitas Merapi masih dipertahankan pada level `aktif normal` (level terendah aktivitas Merapi). Status `aktif normal` diberlakukan sejak 12 November lalu, setelah sebelumnya gunung api ini berstatus `waspada`. Ia menyebutkan volume kubah lava (timbunan material vulkanik) di puncak Merapi saat ini satu juta meter kubik lebih. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007