Rawalpindi, Pakistan (ANTARA News) - Dua bom bunuh diri menewaskan paling tidak 20 orang dalam serangan-serangan hampir serentak terhadap pasukan keamanan di kota garnisun Rawalpindi, kata sumber-sumber keamanan. Jurubicara militer Waheed Arshad mengatakan kedua serangan itu adalah bom mobil, satu ditujukan ke sebuah bus yang membawa personil pasukan keamanan dan yang lainnya ke sebuah pos pemeriksaan dekat markas besar militer. Ia mengatakan paling tidak 15 orang dikonfirmasikan tewas dalam serangan itu dan tiga anggota pasukan keamanan berada dalam kondisi kritis akibat cedera yang dialami mereka dalam serangan di pos pemeriksaan itu. Akan tetapi, sumber-sumber keamanan mengemukakan kepada AFP, jumlah korban tewas lebih banyak, dengan paling tidak 19 orang tewas di bus sejauh ini dan seorang di pos pemeriksaan itu. Rawalpindi, dekat ibukota Islamabad, adalah tempat di mana penguasa militer Pervez Musharraf memiliki para perwira militernya. "Ada dua yang diduga serangan bunuh diri dan ada korban," kata Arshad kepada AFP sebelumnya. "Satu di pos pemeriksaan dekat markas besar militer di Rawalpindi dan satu lagi di sebuah bus yang membawa personil pasukan keamanan," ujarnya. Para saksi mata mengatakan sebuah bus terbakar di sebuah badan intelijen militer, dengan belasan ambulan berada di sekitar lokasi itu. Polisi dan pasukan keamanan tidak mengizinkan siapapun mendekati lokasi itu. Serangan-serangan itu terjadi tiga pekan setelah Musharraf memberlakukan keadaan darurat, dengan alasan aksi kekerasan kelompok perlawanan Islam meningkat dan campur tangan pihak pengadilan dan konflik politik. Ia menanggapi desakan internasional untuk mengakhiri keadaaan darurat dengan mengatakan tindakan itu hanya akan dicabut apabila hukum dan ketertiban telah terkendali. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007