New York (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena para pelaku pasar mencerna serangkaian laporan laba perusahaan yang beragam dari nama-nama besar di berbagai industri, termasuk Facebook dan Microsoft, serta data baru yang menunjukkan kesehatan pertumbuhan ekonomi AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 134,97 poin atau 0,51 persen, menjadi berakhir di 26.462,08 poin. Indeks S&P 500 berkurang 1,08 poin atau 0,04 persen, menjadi berakhir di 2.926,17 poin. Sedangkan, Indeks Komposit Nasdaq naik 16,67 poin atau 0,21 persen, menjadi ditutup di 8.118,68 poin.

Laporan laba triwulanan raksasa industri AS 3M yang suram memukul Indeks Dow, sementara Nasdaq yang sarat teknologi didukung oleh laporan laba yang kuat dari Facebook dan Microsoft.

Saham 3M anjlok 11,95 persen, setelah laba kuartal pertamanya meleset dari perkiraan pasar. Konglomerat manufaktur itu juga memangkas panduan labanya setahun penuh karena bernasib lebih buruk di pasar-pasar utama.

Perusahaan juga mengumumkan akan memangkas sekitar 2.000 pegawainya di seluruh dunia, dalam upaya merestrukturisasi operasi bisnis.

Namun saham Comcast naik 2,58 persen. Raksasa kabel ini gagal memenuhi estimasi pendapatan kuartal pertama tetapi menunjukkan pertumbuhan yang kuat di beberapa lini bisnisnya.

Saham Facebook dan Microsoft masing-masing melonjak sebesar 5,85 persen dan 3,31 persen, setelah dua perusahaan teknologi terkemuka itu melaporkan laba kuartal pertama yang lebih kuat dari perkiraan setelah penutupan pasar pada Rabu (24/4/2019).

Enam dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih rendah di sekitar penutupan pasar, dengan sektor industri jatuh hampir dua persen, memimpin kerugian.

Di sisi ekonomi, klaim pengangguran AS menunjukkan peningkatan tajam untuk pekan yang berakhir 20 April, menandai kenaikan terbesar dalam 19 bulan.

Jumlah orang yang mengajukan tunjangan pengangguran pekan lalu melonjak menjadi 230.000, meningkat 37.000 dari tingkat direvisi pekan sebelumnya, kata Departemen Tenaga Kerja.

Sementara itu, pesanan baru untuk barang-barang modal AS naik 2,7 persen pada Maret menjadi 258,5 miliar dolar AS, kata Biro Sensus AS, Kamis (25/4/2019).

Data tersebut menunjukkan pesanan baru untuk barang modal AS meningkat paling banyak dalam delapan bulan. Itu mengikuti data AS terbaru lainnya yang menunjukkan kekuatan dalam penjualan ritel dan ekspor, yang telah meredakan kekhawatiran ekonomi AS melambat tajam, kata para analis. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.

Baca juga: Harga minyak turun lebih rendah, pedagang khawatir kenaikan stok

Baca juga: Harga emas berjangka naik lagi karena pasar ekuitas AS mundur

Baca juga: Dolar menguat didukung data positif ekonomi AS

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019