"Kalau dikatakan seandainya jika Jokowi kembali memimpin Indonesia nanti proyek strategis nasional (PSN) ini dibatalkan, tidak mungkin, karena itu proyek strategis nasional, kalau dibatalkan maka itu proyek politik nasional," kata Muhammad MTA di Banda Aceh, Kamis.
Pernyataan itu disampaikannya dalam diskusi publik dampak Pemilu terhadap keberlanjutan pembangunan di Aceh yang berlangsung di Banda Aceh.
MTA menjelaskan pertarungan politik merupakan berbicara pilihan masing-masing individu dan tidak ada istilah jika Jokowi tidak menang di Aceh mesti ada perlakuan balas dendam di Aceh.
“Siapa pun yang terpilih baik Jokowi atau Prabowo maka mereka adalah presiden seluruh Indonesia,” katanya.
Menurut dia ada tujuh proyek strategis nasional yang harus dilanjutkan di provinsi ujung paling barat Indonesia itu, karena pembangunan tersebut merupakan program yang harus dituntaskan kepada masyarakat di provinsi itu.
Selain MTA, dalam diskusi tersebut juga ada pembicara lainnya yakni Redaktur Pelaksana Serambi Indonesia, Yarmen Dinamika. Ia menyebutkan ada tujuh PSN di Aceh dari total 125 di nasional diantaranya jalan tol Aceh mulai dari Banda Aceh-Sigli, Sigli-Lhokseumawe, Lhokseumawe-Langsa, dan Langsa-Binjai.
Kemudian empat waduk besar di Kroto Paya Bakong, Rukoh Pidie, Tiro Pidie, dan Paya Guci, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK ) Arun juga masuk dalam PSN.
Menurut dia untuk mengoptimalkan pembangunan PSN tersebut perlu adanya pengawalan dan lobi-lobi yang lebih intensif serta mengingatkan Presiden Jokowi bahwa masyarakat serius terhadap ketujuh PSN tersebut.
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019