Kuala Tungkal, Jambi (ANTARA News) - Para nelayan tradisional di pantai timur Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, dalam sebulan terakhir ini terpaksa berhenti melaut akibat tingginya gelombang pasang yang biasa mereka sebut gelombang "Sabrina". Gelombang pasang itu terjadi tiap tahun memasuki musim pancaroba pergantian musim angin tenggara ke angin barat dan utara, ungkap sejumlah nelayan tradisional di Kuala Tungkal, Kab. Tanjung Jabung Barat, sekitar 150 km arah timur Kota Jambi, Jumat. "Musim pancaroba ini angin amat kencang dan gelombang ombak besar, terutama pada jarak 12 mil hingga laut China Selatan dari pantai timur Kuala Tungkal," kata salah seorang nelayan tersebut. Musim angin dan gelombang besar tersebut saat ini akan terus berlangsung hingga awal Januari 2008, bahkan prakiraan cuaca sulit diprediksi atau tidak stabil terkadang ke barat dan utara. Masa paceklik saat ini terpaksa para nelayan untuk sementara beralih pekerjaan mengelola kebun kelapa dan serabutan seperti tukang ojek, mencari kayu bakau dan kuli bangunan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sementara itu, Kepala Pusat Pendaratan Ikan (PPI) Kuala Tungkal, Zaharuddin, menjelaskan, gelombang pasang itu akan normal setelah puncaknya terjadi pada Januari atau Pebruari 2008. Biasanya gelombang pasang itu akan naik 50 cm ke daratan selang beberapa hari, setelah itu normal kembali. Para nelayan kemungkinan bisa melaut paling lambat bulan Maret.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007