Gianyar, Bali (ANTARA) - Pemerintah dinilai perlu mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan semua hotel menyediakan kuliner Indonesia setiap hari agar kuliner Indonesia kuat di dalam negeri, kemudian mempromosikan ke luar negeri.
“Perlu banget pemerintah mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan semua hotel menyediakan kuliner Indonesia misalkan bubur ayam, lontong sayur, nasi goreng, atau soto. Karena itu akan mempromosikan masakan Indonesia kepada para turis asing dan domestic,” kata Wayan Kresna, global executive chef Kaum dan Potato Head Beach Club di sela-sela jumpa pers Ubud Food Festival, 26-28 April 2019, di Ubud, Gianyar, Kamis.
Kebijakan itu juga akan mendukung produk bumbu masakan Indonesia dan hasil pertanian dari bumi Indonesia. “Jika semua hotel wajib menyediakan kuliner Indonesia maka industri makanan mulai dari hasil pertanian dan industri pengolahan akan ikut terdorong maju dan berkembang,” tambah dia.
Pemerintah Indonesia dan Pemda saja sudah mengeluarkan kebijakan pemakaian baju batik dan baju tradisional lainnya, minimal satu hari dalam seminggu oleh aparatur sipil negara dan pelajar serta karyawan. “Kini sudah saatnya, pemerintah mengeluarkan kebijakan semua hotel menyajikan kuliner Indonesia setiap hari,” kata Wayan, yang belajar masak di Amerika dan bekerja sebagai koki di sana selama tujuh tahun.
Sayangnya, hingga saat ini pemerintah Indonesia dan pemda belum satu pun ada yang mengeluarkan kebijakan mewajibkan semua hotel menyediakan kuliner Indonesia.
Sementara pendiri dan Direktur Ubud Food Festival (UFF) Janet DeNeefe sangat setuju jika pemerintah Indonesia dan pemda mau mengeluarkan kebijakan mewajibkan semua hotel menyediakan kuliner Indonesia setiap hari. “Kami sangat mendukung itu,” katanya.
“Kami punya restoran dan hotel yang menyediakan banyak kuliner Indonesia. Para turis asing umumnya suka dengan nasi goring, sate, dan gado-gado,” ujar Janet.
Sebagai perbandingan, pemerintah Malaysia mewajibkan semua hotel di semua negara bagian menyediakan nasi lemak setiap sarapan (setiap pagi). Akibatnya, nasi lemak menjadi terkenal, baik di Malaysia dan internasional.
Sementara itu, Thitid Tassanakajohn yang dikenal dengan Chef Ton, juru masak Thailand menjelaskan kiat kuliner Thailand terkenal dan menjadi kuliner favorit di seluruh negara dunia. Hampir semua negara memiliki restoran Thailand.
“Pertama, pemerintah harus memutuskan apa saja kuliner Thailand, misalkan tom yam, mie goreng (Pad Thai). Setelah itu, pemerintah menentukan racikannya dan hasil makanannya disukai sebagian besar rakyat. Yang penting adalah rakyat suka lebih dulu dan mereka bisa membuat kuliner itu dengan baik. Jika pasar domestik sudah menyukai maka akan mudah turis asing menyukai kuliner Thailand,” tutut Chef Ton.
Pewarta: Adi Lazuardi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019