Singapura (ANTARA) - Upaya Amerika Serikat untuk menekan ekspor minyak Iran turun hingga nol, didukung oleh pasokan pasar global yang cukup baik untuk menghindari gangguan harga, pejabat senior AS mengatakan pada Kamis.
"Ada sekitar satu juta barel per hari (bph) minyak mentah Iran (ekspor) tersisa, dan ada banyak pasokan di pasar untuk memudahkan transisi itu dan menjaga harga stabil," kata Brian Hook, Perwakilan Khusus AS untuk Iran dan Penasihat Kebijakan Senior Kementerian Luar Negeri, yang berbicara melalui telepon dengan wartawan.
Komentar itu muncul tiga hari setelah Amerika Serikat meminta para importir menghentikan pembelian minyak dari Teheran mulai Mei atau akan menghadapi tindakan hukuman.
Terlepas dari petunjuk bahwa pasokan berlimpah, pengetatan sanksi-sanksi mendorong harga minyak acuan global Brent dan West Texas Intermediate (WTI) ke level tertinggi mereka tahun ini. Minyak mentah acuan Timur Tengah, Dubai bahkan melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari lima tahun.
Tetap saja, "Situasi harga terkendali," kata Asisten Menteri Luar Negeri untuk urusan Sumber Daya Energi, Frank Fannon, berbicara melalui telepon yang sama. "Sekarang adalah waktu yang tepat ekspor minyak Iran mencapai nol," kata Fannon. Ia menambahkan pasar "dipasok dengan baik".
Presiden AS Donald Trump telah menyatakan keyakinannya bahwa Arab Saudi dan Uni Emirat Arab akan mengkompensasi kekurangan pasar minyak.
Produksi minyak mentah di Amerika Serikat juga melonjak, mencapai rekor 12,2 juta barel per hari tahun ini.
Amerika Serikat memberlakukan kembali sanksi terhadap ekspor minyak Iran pada November lalu, tetapi pada awalnya mengizinkan delapan pembeli terbesar mengimpor minyak Iran secara terbatas selama setengah tahun.
Pembeli minyak terbesar Iran adalah China, India, Korea Selatan, Jepang, dan Turki.
China adalah pembeli terbesar, dan Beijing telah mengritik langkah-langkah untuk memberlakukan kembali sanksi.
Hook mengatakan selama pembicaraan melalui telepon bahwa dia yakin China akan dapat menemukan pasokan alternatif pengganti Iran. Dia mengatakan belum ada pengumuman dari Washington tentang apakah China dapat terus mengekspor minyak yang dihasilkan dari aset-aset yang dimilikinya di Iran.
Negara lain yang sangat bergantung pada pasokan Iran adalah sekutu dekat Korea Selatan, di mana fasilitas petrokimianya menggunakan kondensat Iran, bentuk minyak mentah super ringan.
Fannon mengatakan pemerintah AS bekerja sama dengan Korea Selatan untuk memastikan pasokan untuk fasilitas petrokimianya.
Baca juga: Presiden Iran: Sanksi "kejam" AS tak akan hentikan ekspor minyak Iran
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019