Jakarta (ANTARA News) - PT Sharp Electronics Indonesia akan menaikkan lagi harga produk hingga tiga persen untuk mengantisipasi harga minyak dunia yang bisa melebihi angka 100 AS dolar per barel. Sebelumnya pada bulan lalu, perusahaan ini sudah menaikkan harga produknya sebesar tiga persen "Untuk mengantisipasi kenaikan harga minyak hingga 100 AS dolar kemungkinan akan menaikkan lagi tiga persen," kata Home Appliances Assistan General Maneger PT Sharp Electronics Indonesia, Andry Adi Utomo, di Jakarta, Jumat. Menurut dia, kemungkinan biaya produksi akan naik hingga 10 persen jika harga minyak dunia menembus angka 100 AS dolar per barel. Dan mau tidak mau harga produk elektronik juga akan naik. Dia mengatakan, seharusnya pemerintah sudah memikirkan untuk menghapuskan PPnBM bagi produk elektronik melihat harga minyak yang semakin meningkat dan berdampak pada kenaikan harga biaya produksi. "Tapi sepertinya tidak mungkin PPnBM itu dihapuskan mengingat lumayan besar pemasukannya bagi negara. Untuk memasukan mesin cuci saja sebenarnya kami telah menyetorkan pajak hingga 45 persen, itu termasuk PPnBM dan bea masuk," katanya. Sharp sendiri, menurut dia, saat ini sedang melakukan pengkajian untuk memilih negara yang tepat guna melakukan ekspansi. Dia mengatakan, Sharp memperhitungkan Indonesia dan Filipina sebagai tempat untuk memproduksi mesin cuci, karena hingga saat ini Sharp masih mengimpor produk elektronik khususnya untuk mesin cuci. "Ada rencana untuk memproduksi mesin cuci di sini, kita sedang lakukan studi banding. Namun pilihan utama memang di negara yang keamanannya kondusif," ujar dia. Dia mengatakan, jika memang keadaan di Indonesia dari segi keamanannya memburuk tidak menutup kemungkinan Sharp hengkang dari Indonesia. "Sharp termasuk juga akan melihat kemungkinannya hingga mendekati Pemilu 2009 nanti, apakah akan tetap aman atau tidak," katanya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007