Jakarta, (ANTARA News) - Wakil Sekjen Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Rully Chaerul Azwar mengakui target Golkar untuk memenangkan pilkada sebesar 60 persen terlalu tinggi dan sulit dicapai karena parameter yang digunakan berbeda dari pemilu melalui DPRD ke pemilu (pilkada) langsung. "Target pemenangan 60 persen itu dulu dengan asumsi pemilu (pilkada) melalui DPRD, ternyata sistem berubah dengan pilkada langsung dan itu berbeda," katanya di sela-sela Rapimnas III Partai Golkar di Jakarta, Jumat. Sebelumnya Rully membeberkan hasil evaluasi pilkada di daerah-daerah. Dari 323 pilkada (gubernur, bupati dan walikota) yang telah berlangsung sejak tahun 2005 hingga Nopember 2007, partai Golkar memenangkan 115 atau 35 persen. Dengan demikian, pemenangan pilkada Partai Golkar tidak bisa mencapai sebesar target yang telah ditentukan oleh DPP sebelumnya. Menurut Rully, target pemenangan 60 persen waktu itu ditetapkan dengan asumsinya hasil pemilu legislatif dimana Partai Golkar memperoleh rata-rata 60 persen. "Dan ternyata memang antara pemilu legislatif sangat berbeda dari pilkada. Jadi mungkin targetnya perlu dievaluasi dan sistemnya juga dievaluasi," kata Rully. Namun, Rully yakin perolehan pilkada Partai Golkar masih bisa dinaikkan hingga 40 s/d 45 persen. Namun untuk itu, tambahnya, harus ada perbaikan-perbaikan. Forum Rapimnas, tambahnya, bisa melakukan perubahan dan evaluasi atas target dan sistem perekrutan dalam pilkada. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007