Jakarta (ANTARA News) - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Syamsul Ma`arif mengatakan, terbuka kemungkinan pada pemilihan presiden (pilpres) 2009 Partai Golkar tidak mengusung Ketua Umum M Jusuf Kalla sebagai calon presiden (capres), namun justru orang lain. "Bisa saja pada Pilpres 2009, Partai Golkar tidak mengusulkan Jusuf Kalla sebagai capres. Itu tergantung dari hasil survei dan konvensi yang dilakukan," kata Syamsul Ma`arif yang juga Ketua Steering Committee Rapimnas III Partai Golkar kepada pers di Jakarta, Jumat. Menurut Syamsul, untuk penentuan capres, Partai Golkar --sebagaimana dalam penentuan calon pada Pilkada-- akan menggunakan sistem survei terlebih dahulu. Dari hasil survei tersebut, maka akan terpilih tiga sampai lima nama hasil tertinggi untuk dibawa ke rapat tim pilkada atau rapat tim pilpres. "Rapat tim pilkada atau rapat tim pilpres itu kita sebut konvensi," kata Syamsul. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sekjen DPP Partai Golkar Soemarsono yang mengatakan, untuk pencarian nama-nama capres akan dijaring melalui metode survei. "Untuk rekrutmen awal, kita ingin tahu apa maunya masyarakat. Apa maunya pasar. Kita ingin tahu potret bangsa ini maunya siapa?," kata Soemarsono. Menurut Soemarsono, metode survei tersebut juga dimaksudkan untuk memberikan pendidikan politik pada kader-kader partai. Selama ini, tambahnya, ada kader partai yang "ngotot" untuk tetap mencalonkan orang tertentu meskipun berdasarkan hasil survei calon tersebut tidak mendapatkan dukungan dan simpati masyarakat. Rapimnas III Golkar yang bertema "Berkarya Bagi Bangsa" pada Jumat, masih melakukan sidang-sidang yang membahas sejumlah persoalan, baik internal maupun eksternal partai. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007