Denpasar (ANTARA News) - GMF AeroAsia menyatakan bahwa penutup sayap kiri pesawat Batavia Air yang lepas saat terbang dari Jakarta menuju Pontianak, Rabu (21/11) sore, tidak termasuk dalam perawatan anak perusahaan Garuda Indonesia tersebut. "Kami melakukan perawatan pesawat jenis Boeing 757-400 milik Batavia Air itu juga bukan dua bulan lalu, melainkan sudah lebih setahun. Perawatan terakhir tepatnya 19 Oktober 2006," kata General Manager Corporate Communication Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia, Dwi Prasmono Adji, dalam penjelasan disampaikan kepada ANTARA News di Denpasar, Jumat. Ditegaskannya bahwa bagian penutup (cover) sayap kiri, penyambung ke badan pesawat yang dilaporkan lepas itu, tidak termasuk dalam perawatan menengah (C-Check) yang dilakukan GMF AeroAsia di Cengkareng, Jakarta. Dwi Prasmono Adji berharap, penjelasannya dapat meluruskan pemberitaan di berbagai media massa yang mengaitkan "kecelakaan" lepasnya bagian sayap Batavia dengan perusahaannya. Meski Batavia Air dengan nomor penerbangan BTV207PKYTP mengalami lepas bagian penutup sayap kiri, hingga ditemukan enam serpihannya oleh penduduk di Tangerang, namun pesawat itu berhasil kembali ke Bandara Soekarno Hatta dan seluruh penumpang selamat. Dwi Prasmono Adji menjelaskan, perawatan pesawat terdiri beberapa level, yaitu ringan yang meliputi "transit check, daily check, A check), menengah "C Check" dan perawatan berat "D Check" atau overhaul. Khusus untuk Batavia Air itu, menjalani perawatan C Check-05 terakhir pada 19 Oktober 2006, dan "workscopenya" tidak mencakup sayap sebelah kiri yang patah tersebut. Dalam pengoperasian pesawat itu, katanya, juga sudah pasti harus dilakukan inspeksi atau pengecekan setiap saat, sehingga pesawat dapat diterbangkan dengan baik. Sebagai komitmen kepada pelanggan, GMF menyatakan akan tetap memberikan dukungan perawatan sepenuhnya terhadap pesawat-pesawat Batavia Air. Saat ini, tambahnya, pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih melakukan investigasi atas insiden tersebut dan pihak GMF juga menunggu dan ingin mengetahui penyebab lepasnya bagian sayap itu. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007