Singapura (ANTARA News) - Harga minyak dunia naik tipis di perdagangan Asia, Jumat, di tengah kondisi pasar yang sepi setelah libur Thanksgiving di Amerika Serikat (AS). Dalam perdagangan sesi pagi, kontrak minyak utama New York, light sweet untuk pengiriman Januari, naik tujuh sen menjadi 97,36 dolar AS per barel. Harga minyak sempat menembus rekor bersejarah 99,29 dolar per barel, Rabu pekan lalu, sehingga menunggu pencapaian tingkat harga simbolik 100 dolar. Harga minyak Brent Laut Utara untuk pengiriman Januari naik 15 sen menjadi 94,78 dolar. Kontrak minyak Brent sempat menyentuh titik puncaknya 96,53 dolar pada Rabu lalu. Jason Feer, analis pasar energi Argus Media Ltd mengatakan bahwa dengan penutupan perdagangan di lantai New York saat ini menyebabkan perdagangan berlangsung "dalam volume tipis dan tidak ada berita riil yang menarik perhatian orang." Harga minyak mentah naik sekitar 64 persen sejak awal 2007, didukung oleh gangguan pasokan di negara-negara produsen penting seperti Nigeria, gejolak geopolitik sehubungan krisis nuklir Iran, dan menguatnya permintaan minyak dari China dan India. Kenaikan harga minyak juga disokong oleh melemahnya nilai tukar dolar AS, di mana mencapai rekor terendah terhadap euro. Pelemahan dolar AS mendorong penguatan permintaan atas sejumlah komoditas yang diperdagangkan dalam dolar sebab menjadi lebih menarik bagi investor yang menggunakan mata uang yang menguat. Feer mengatakan, faktor lainnya menjadi pintu masuk bagi dana-dana segar ke pasar, demikian laporan AFP. (*)

Copyright © ANTARA 2007