Surabaya (ANTARA) - Sejumlah pemain mengaku grogi saat memperkenalkan kostum tim Persebaya yang akan digunakan mengarungi Liga 1 musim kompetisi 2019 di panggung catwalk di Tunjungan Plaza Surabaya, Rabu malam.

"Grogi sih pasti, tapi bangga karena yang diperkenalkan jersey Persebaya," ujar salah seorang pemain, Hansamu Yama Pranata, ditemui usai peluncuran kostum tim.

Mantan kapten Timnas Indonesia tersebut juga mengaku tak sempat berlatih di atas catwalk dan hanya bermodal keberanian serta ketenangan saat berjalan seperti model disaksikan ratusan penonton.

Salah seorang pemain lainnya, Abdul Rohim, juga mengaku merasakan grogi saat diberi kesempatan memakai kostum tim yang diperkenalkan bersamaan dengan agenda fashion parade itu.

"Ini pengalaman pertama saya dan belum pernah jalan seperti model di atas catwalk yang besar dan ramai . Menarik dan seru sih," kata pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang tersebut.

Selain Hansamu Yama dan Abdul Rohim, tiga pemain lain yang diberi kesempatan berlenggak-lenggok di catwalk adalah Rahmat Irianto, Miswar Saputra serta pemain asing asal Bolivia, Damian Lizio.

Sementara itu, Presiden Persebaya Azrul Ananda menjelaskan kostum tim Persebaya terbagi atas tiga kategori, yaitu hijau untuk pertandingan kandang, putih bermain di kandang lawan dan kostum tim ketiga (jersey alternate) warna hitam kombinasi hijau.

Sedangkan, untuk kiper warnanya masing-masing merah-merah, abu-abu kombinasi hitam serta ungu-ungu.

"Sebenarnya dulu sudah pernah diluncurkan saat pertandingan Piala Presiden 2019, tapi sponsornya belum lengkap karena ada yang baru bergabung," katanya.

Kostum tim Green Force disebutnya istimewa karena didesain oleh desainer asal Surabaya, Alben Ayub Andal, ditambah memiliki sejumlah cutting unik, termasuk siluet Suro (ikan hiu) di bagian belakang.

"Rasanya Persebaya selalu Boyo. Padahal Suro juga bagian tak terpisahkan dari Surabaya dan Persebaya. Karena itu, saya tambahkan siluet Suro di bagian belakang jersey alternate. Boyo sudah terwakili dari bahan croco," kata Azrul.

Ia juga menjelaskan, bahwa jersey alternate juga menggunakan bahan croco canggih, ditambah bahan microdot yang membuat kostum tim lebih nyaman untuk pemain.

Bahan croco sudah digunakan Persebaya sejak di Liga 2 tahun 2017 atau bersamaan dengan momentum Persebaya kembali ke kancah sepak bola tertinggi Tanah Air.

Bahan itu, kata dia, diproduksi eksklusif untuk Persebaya dengan memiliki teknologi terkini yang dilengkapi dengan anti-ultra violet (UV), anti-odor (bau), dan quick dry (lebih cepat kering bila basah).

Baca juga: TPS "WANI" nuansa Persebaya tarik antusias pemilih
Baca juga: Djadjang buka peluang pemain tambahan baru Persebaya di Liga I

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019