PLTBm Sekam Padi di Ogan Ilir jadi percontohan

Palembang (ANTARA) - Pembangkit Listrik tenaga Biomassa (PLTBm) Sekam Padi di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan jadi percontohan di Tanah Air karena untuk kali pertama dibangun kalangan swasta.

Tim dari Kementerian Kemaritiman meninjau PLTBm yang dibangun PT Buyung Poetra Sembada (BPS) di Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Rabu.

PT BPS mengembangkan Pembangkit Tenaga Listrik Biomassa (PLTBm) memanfaatkan limbah sekam padi yang dihasilkan dari penggilingan padi perusahaannya.

Kepala Bidang Sumber Daya Non Konvensional Kemenko Kemaritiman Fatma Puspita Sari yang memimpin rombongan menjelaskan bahwa sekam padi yang selama ini menjadi limbah akan sangat bermanfaat bila bisa dijadikan sebagai pembangkit listrik.

Selain untuk mencapai target bauran energi terbarukan 23 persen, dampak langsungnya adalah menghilangkan limbah sekam.

"Selama ini sekam dimusnahkan dengan cara dibakar, kalau ribuan ton dibakar, pasti mencemari udara, belum lagi ada potensi kebakaran lahan," kata dia.

Tercatat, untuk persediaan sekam yang diperuntukkan pada pembangkit listrik yaitu 100 ton per harinya, 70 persen untuk pembangkit dan 30 persen untuk dryer.

Manager PT BPS Solihin mengatakan limbah dari produksi (penggilingan padi) itu berupa sekam awalnya akan dibakar di boiler untuk menghasilkan uap.
Lalu uap ditransfer ke steam turbin untuk menjalankan generator

Untuk pembangkit listrik ini dibutuhkan 4 ton sekam/jam untuk menghasilkan listrik 3 MW.

"Jika sudah menggerakkan generator, artinya sudah menghasilkan listrik. Ini sudah bisa dijual ke PLN," kata dia.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ogan Ilir Herman mengatakan adanya PLTBm ini bukan hanya berdampak positif bagi lingkungan tapi juga menyerap tenaga kerja lokal.

Pengembangan pembangkitan energi baru terbarukan ini sejalan dengan program kerja Pemkab OI yakni program
cetak sawah seluas 40 ribu hektare.

"Tentunya kami beri kemudahan bagi kalangan swasta yang ingin membangun pembangkit listrik sekam padi di Ogan Ilir," kata dia.