Tangerang (ANTARA) - Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk Fuad Rizal mengaku belum menerima pendapatan atas kerja sama pemasangan jaringan internet nirkabel (wifi) dengan PT Mahata Aero Teknologi.

“Jadi memang seharusnya dicatatkan di (laporan keuangan) 2018, tapi belum ada pendapatan yang diterima,” kata Fuad usai konferensi pers hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Tangerang, Rabu.

Fuad menegaskan Laporan Keuangan Garuda Indonesia Group 2018 telah diaudit oleh auditor independen dan mengantongi wajar tanpa pengecualian (WTP).

“Ini hanya perbedaan pendapatan saja antara dua pemegang saha, semua komisaris mengesahkan laporan keuangan kita,” katanya.

Pernyataan tersebut menyusul adanya komisaris yang tidak setuju dengan Laporan Keuangan Garuda Indonesia 2018, yakni Chairal Tanjung dan Dony Oskaria.

Keduanya merupakan perwakilan dari PT Trans Airways, pemegang saham Garuda Indonesia dengan kepemilikan sebesar 25,61 persen.

Garuda disebut akan mengantongi 239 juta dolar AS dari Mahata dimana 28 juta dolar AS di antaranya merupakan bagi hasil antara Garuda dan Sriwijaya.

Meski belum ada pembayaran yang masuk, hal itu dinilai harus tercantum dalam Laporan Keuangan Garuda Indonesia 2018.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019