Baghdad (ANTARA News) - Yang diduga gerilyawan al Qaida telah menyerang dua desa Irak, Kamis, sehingga menewaskan sedikitnya 22 orang, termasuk 10 anggota satu kelompok yang memerangi militan jihadis, kata pejabat Irak. Sejumlah pria bersenjata yang memakai pakaian seragam tentara Irak telah melancarkan serangan di Howr Rajab, sebuah desa Sunni di selatan Baghdad, yang menewaskan tiga tentara dan melukai tiga yang lain, seorang pejabat keamanan mengatakan. Mereka kemudian menyita sebuah kendaraan militer dan menyerang desa itu, tempat mereka menyerang markasbesar Dewan Kebangkitan Howr Rajab, front anti-al Qaida setempat, menewaskan 10 dari anggotanya dan melukai empat orang yang lain. Beberapa saksi mengatakan bentrokan sengit terjadi ketika tentara Irak dan anggota front itu kembali menyerang gerilyawan. Seorang dokter di rumah sakit al-Yarmuk di Baghdad mengatakan pihaknya telah menerima mayat 10 warga sipil dari desa itu. Seorang pejabat kementerian dalam negeri menyatakan tiga tentara telah tewas dan menyebutkan korban tewas warga sipil adalah 18 orang. "Puluhan pria yang mengenakan pakaian seragam militer Irak masuk daerah itu dan menyerang secara serampangan orang," kata seorang anggota front yang menyertai keempat orang yang terluka itu ke rumah sakit. "Tentara Irak telah turun tangan dan bersama dengan anggota front kebangkitan berperang kembali. Ada bentrokan sengit...yang masih berlangsung," katanya, minta tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan. Dewan kebangkitan, kelompok yang terdiri atas kebanyakan orang Arab Sunni yang bergabung dengan pasukan AS dalam pertempuran di Irak, telah tumbuh di seluruh Irak dan dipuji karena telah membantu menghasilkan penurunan drastis kekerasan di negara itu. Dalam insiden yang sama, pejuang al Qaida telah menyerang desa al-Kulaiyah, 25 Km di utara kota Baquba, Letnan Kolonel Polisi Ibrahim Abdullah mengatakan. Abdullah mengatakan warga desa dari suku Syiah Al-Ambagiyah itu mempertahankan diri mereka dan dalam bentrokan berikutnya sembilan orang tewas. "Tujuh gerilyawan dari al Qaida dan dua dari suku Ambagiyah tewas dalam bentrokan senjata yang berlangsung satu jam itu," katanya. Dokter rumah sakit umum Baquba Abdul Salam Harfash memastikan korban itu. "Kami telah menerima mayat dua aggota suku Ambagiyah dan tujuh gerilyawan al Qaida," katanya. Provinsi Diyala, yang mana Baguba adalah ibukotanya, tetap sangat resah, dan pasukan keamanan telah melancarkan serangkaian tindakan tegas pada gerilyawan terkait al Qaida, demikian AFP.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007