Ternate (ANTARA News) - Aparat kepolisian di Ternate, Maluku Utara (Malut) memperketat pengamanan di kediaman Abdul Gafur, menyusul adanya keputusan KPU Pusat pada Kamis malam (22/11) mengenai penetapan pasangan Abdul Gafur/Aaburrahim Fabanyo sebagai pemenang pemilihan gubernur (pilgub) di provinsi itu.
Puluhan polisi memeriksa secara ketat setiap orang yang masuk ke jalan menuju kediaman Abdul Gafur di Kelurahan Tanah Tiuggi, KotaTernate, Kamis malam, untuk mengantisipasi kemungkinan adanya oknum yang ingin membuat kekacauan di kediaman mantan Menpora itu terkait dengan adanya keputusan KPU Pusat tersebut.
Massa pendukung Gafur terlihat memadati kediaman cagub yang diusung koalisi Partai Golkar, PDK dan PAN itu, mereka meluapkan kegembiraan dengan meneriakkan yel-yel "hidup Gafur, hidup Aburrahim, bahkan ada di antaranya yang tampak menitikkan air mata karena terharu.
"Kami sejak awal sudah menduga bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat akan menetapkan pasangan Gafur/Aburahim), karena sesuai hasil pleno KPUD kabupaten/kota di Malut, yang meraih suara terbanyak pada pilgub Malut adalah pasangan Gafur/Aburrahim," kata salah seorang pendukung pasangan itu, Sukri.
Aparat keamanan dari kepolisian dan TNI juga tampak melakukan penjagaan ketat di rumah dinas Gubernur Malut Thaib Armaiyn (incumbent), bahkan jalan di depan rumah dinas yang terletak daerah Kalumpang Kota Ternate atau sekitar 1 km dari kediaman Abdul Gafur itu, tidak tampak adanya massa.
Sesuai keputusan KPUD Malut Nomor 20 tanggal 18 November 2007, pasangan Thaib Armaiyn/Gani Kasuba yang diusung koalisi PKS, PBB, PKB, Partai Demokrat dan sejumlah parpol kecil itu, ditetapkan sebagai pemenang piIgub Malut, namun keputusan KPUD Malut itu dianulir oleh KPU Pusat, akrena dianggap cacat hukum.
KPUD Malut tidak mengakui hasil pleno KPUD kabupatren/kota, karena salah satu KPUD yakni KPUD Kabupaten Halmahera Barat dituding menggelembungkan suara pasangan Gafur/Aburrahim di tiga kecamatan, tapi KPUD Kabupaten Halmahera Barat membantah tudingan itu dan menganggap datanya benar.
Sementara itu situasi di kota Ternate dan sekitarnya setelah adanya keputusan KPU Pusat mengenai penetapan hasil pilgub Malut itu, tampak tetap kondusif. Toko, restoran dan pusat-pusat keramaian tetap buka, begitu pula jalan-jaan di kota ini tetap dipadati oleh kendaraan roda empat dan roda dua.
"Keputusan KPU Pusat mengenai penetapan hasil pilgub Malut tersebut pasti akan mengundang aksi dari pihak yang kalah, tapi aksi itu pasti belum malam ini, mungkin nanti besok, makanya untuk malam ini saya tetap beroperasi," kata seorang sopir angkutan kota di Ternate, Budiman.
Polda Malut telah menyiagakan sedikitnya 1.500 personel, sebagian di antaranya Brimob BKO dari Kelapa Dua, Jakarta, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat di Ternate terkait dengan pelaksanaan pilgub Malut. Jumlah itu belum termasuk dari TNI.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007