"Pada periode ini Jasa Marga juga mencatat margin Ebitda sebesar 71,8 persen lebih besar dari kuartal I/2018, yaitu sebesar 66,30 persen," kata Corporate Secretary Jasa Marga M. Agus Setiawan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Jakarta (ANTARA) - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. membukukan pendapatan sebelum bunga, pajak, dan amortisasi (Ebitda) sebesar Rp1,81 triliun pada kuartal I/2019, tumbuh sebesar 14,5 persen jika dibandingkan kuartal I/2018.

"Pada periode ini Jasa Marga juga mencatat margin Ebitda sebesar 71,8 persen lebih besar dari kuartal I/2018, yaitu sebesar 66,30 persen," kata Corporate Secretary Jasa Marga M. Agus Setiawan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Dari sisi pendapatan usaha di luar konstruksi, Jasa Marga mencatat pendapatan usaha sebesar Rp2,52 triliun atau meningkat 5,7 persen dari kuartal I/ 2018.

Angka tersebut berasal dari kontribusi pendapatan tol sebesar Rp2,34 triliun atau naik 6,3 persen dibandingkan kuartal I tahun 2018.

Dari total pendapatan tol tersebut, kontribusi pendapatan tol dari anak perusahaan mencapai 16,11 persen meningkat 4,78 persen dibandingkan kontribusi pendapatan tol di Anak Perusahaan di kuartal I tahun lalu yaitu hanya sebesar 11,33 persen.

Kenaikan kontribusi tersebut merupakan dampak positif dari pengoperasian jalan tol baru dan konektivitas jaringan Jalan Tol Trans Jawa di akhir tahun 2018.

Jasa Marga juga membukukan pendapatan usaha lain sebesar Rp179,6 miliar. Sementara itu, di tengah mulai beroperasinya jalan tol baru dan masifnya kebutuhan pendanaan untuk penyelesaian konstruksi proyek jalan tol, Jasa Marga mampu menjaga laba bersih pada kuartal I tahun 2019 tetap stabil sebesar Rp584,8 miliar.

Dalam sisi pendanaan, untuk menjaga kondisi keuangan Perusahaan agar tetap solid dan untuk memperkuat struktur permodalan Perusahaan, Jasa Marga kembali melakukan inovasi alternatif pendanaan berbasis ekuitas yaitu Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur (KIK DINFRA).

Produk keuangan KIK DINFRA Jasa Marga ini merupakan Produk KIK DINFRA yang pertama kali dicatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Seluruh capaian tersebut merupakan pembuktian Jasa Marga untuk tetap menjaga kinerja positif.

Pada sisi operasional, Jasa Marga telah mengoperasikan Jalan Tol Medan-Kualanamu Tebing Tinggi Seksi 7 (Sei Rampah – Tebing Tinggi) sepanjang 9,26 Km. Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera yang akan menghubungkan Aceh hingga Lampung.

Saat ini jalan tol tersebut dapat memperlancar arus transportasi dan logistik antara Kota Medan, Bandara Internasional Kualanamu, Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei, dan Kawasan Pariwisata Danau Toba.

Sesuai dengan rencana pengoperasian jalan tol baru pada tahun 2019, Jasa Marga diharapkan dapat mengoperasikan sekitar 245 km jalan tol baru yang tersebar di Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan serta Pulau Sulawesi.

Untuk target pengoperasian wilayah Jabotabek dan Pulau Jawa terdiri dari Jalan Tol Cengkareng-Kunciran (14,20 Km), Jalan Tol Kunciran-Serpong (11,20 Km), Jalan Tol Serpong-Cinere (10,14 Km), Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated (36,40 Km), Jalan Tol Pandaan-Malang (38,49 Km) serta Jalan Tol Gempol-Pandaan (1,60 Km).

Sementara itu, untuk target pengoperasian di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi terdiri dari Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi 7 Sei Rampah-Tebing Tinggi (Telah beroperasi Maret 2019 sepanjang (9,26 Km), Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (98,89 Km) serta tiga seksi untuk Jalan Tol Manado-Bitung: Seksi 1A Manado-Sukur (7 Km), Seksi 1B Sukur-Airmadidi (7 Km) dan Seksi 2A Airmadidi-Danowudu (11,5 Km).

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019