Bandarlampung (ANTARA) - Satu anak buah kapal KMP Windu Karsa Dwitiya yang jatuh di perairan Pelabuhan Merak, Banten, pada Senin (22/4), sudah ditemukan dalam kondisi meninggal pada Rabu pagi sekitar pukul 08.20 WIB.
"Jasadnya ditemukan tadi pagi sekitar jam 08.20 WIB oleh tim SAR, tidak jauh dari lokasi kapal bersenggolan, sekitar 1,5 mil dari lokasi kejadian, atau 1 mil sebelah barat Pulau Merak Besar, " kata Koordinator SAR PT ASDP Pelabuhan Merak, Banten Radmiadi, saat dihubungi dari Lampung Timur, Rabu siang.
Radmiadi mengatakan bahwa Tim SAR gabungan selanjutnya membawa jasad ABK itu ke Rumah Sakit Krakatau Steel guna menjalani pemeriksaan sebelum diserahkan kepada pihak keluarga korban.
"Jasadnya dievakuasi menggunakan kapal Basarnas RB SAR 410," katanya.
Dengan telah ditemukan jasad Rindang Roch Basuki, operasi pencarian dan penyelamatan oleh Tim SAR dinyatakan diakhiri.
"Operasi dinyatakan ditutup karena sudah ditemukan," jelas Radimiadi.
Dua kapal feri bersenggolan di perairan Pelabuhan Merak, Banten pada Senin (22/4) sore, sekitar pukul 16.30 WIB. Akibat senggolan itu, kedua kapal mengalami kerusakan, dan sejumlah penumpang luka-luka serta satu Anak Buah Kapal (ABK) berpangkat Mualim I bernama Rindang Roch Basuki dilaporkan jatuh dari kapal ke laut.
Kronologis kejadiannya, KMP Windu Karsa Dwitiya dengan tujuan Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, keluar dari Pelabuhan Merak, sesampainya di break water pelabuhan setempat, bersenggolan dengan KMP Virgo 18 yang dari arah pelabuhan Bakauheni tujuan Pelabuhan Merak, Banten yang hendak berlabuh di Pelabuhan Merak.
Pewarta: Hisar Sitanggang/Muklasin
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019