Kolombo (ANTARA) - Jumlah korban jiwa akibat serangan bom bunuh diri saat Paskah, Minggu (21/4), di sejumlah gereja dan hotel di Sri Lanka naik jadi 359, kata polisi pada Rabu tanpa memberi perincian lebih lanjut.

Juru Bicara Polisi Ruwan Gunasekera menyiarkan jumlah korban jiwa tersebut tapi tidak memberi perincian korban jiwa dari ketiga gereja dan empat hotel yang menjadi sasaran serangan bom bunuh diri. Pada Selasa (23/4), korban jiwa disebutkan berjumlah 321 orang dan korban cedera 500 orang.

Serangan tersebut pada Selasa diklaim oleh kelompok ISIS, yang menyatakan serangan itu dilancarkan oleh tujuh penyerang. Tapi, kelompok itu tidak memberi bukti untuk mendukung pernyataannya.

Jika benar, klaim ISIS tersebut itu akan membuat pengeboman Minggu menjadi salah satu serangan paling buruk oleh kelompok tersebut di luar Irak dan Suriah.

Serentetan serangan bom menghancurkan ketenangan di Sri Lanka, negara yang berpenduduk mayoritas penganut Buddha, sejak perang saudara yang melibatkan upaya separatis berakhir 10 tahun lalu.

Serangan pada Minggu juga meningkatkan ketakutan bahwa kekerasan antarmasyarakat akan kembali muncul.

Sri Lanka memiliki penduduk sejumlah 22 juta orang, termasuk warga minoritas Kristen, Muslim dan Hindu.

Sumber: Reuters

Baca juga: ISIS akui bertanggungjawab atas pengeboman Sri Lanka
Baca juga: Serangan bom Sri Lanka persatukan umat Muslim-Kristen

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019