Riyadh (ANTARA News) - Kementerian Pertanian Arab Saudi, Rabu, menyatakan lebih dari 3,5 juta burung telah dipisahkan atau berada dalam proses untuk dimusnahkan menyusul berjangkitnya flu unggas. "Lebih dari 3,5 juta burung telah atau sedang dipilah sejak infeksi pertama (rangkaian virus mematikan flu unggas H5N1)) dideteksi" pada 12 November, demikian antara lain isi pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi negeri itu SPA. Kementerian Pertanian menyatakan kasus baru flu unggas telah dideteksi di pertanian di sebelah barat dan selatan Riyadh. Kementerian tersebut telah menyatakan burung pendatang sebagai sumber penyakit tersebut, dan menegaskan lagi Rabu perlunya untuk mencegah masyarakat memburu hewan itu. Arab Saudi melarang import semua unggas hidup setelah flu unggas terakhir dideteksi di Kerajaan tersebut pada Maret. Pada April, negara tetangganya, Kuwait, memisahkan 1,7 juta burung setelah rangkaian itu ditemukan. Tak ada laporan mengenai penyebaran penyakit tersebut ke manusia di kedua negara itu. Rangkaian virus H5N1 pertama kali muncul di Asia pada 2003, dan telah mengakibatkan sebanyak 205 kematian pada manusia. Indonesia dan Vietnam termasuk di antara negara yang paling parah dilanda penyakit tersebut, demikian data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), demikian laporan AFP.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007