Untuk saat ini pihak Lapas sementara melakukan pengecekan, informasi pasti yang saya terima ada 10 orang yang kabur, sembilan sudah ditangkap dan satu orang yang masih dalam pencarian
Jayapura (ANTARA) - Sebanyak 10 narapidana dan tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua kabur dari selnya pada Rabu sekitar pukul 11.00 WIT.
"Kita menerima laporan dari anggota dari pihak Lapas bahwa ada keributan dan narapidana yang kabur, setelah dicek memang ada kejadian lapas dan tahanan kabur," kata Kapolres Jayapura Kota, AKBP Gustav R. Urbinas di Lapas Abepura, Rabu.
Kemudian, kata dia, pihaknya merespon dengan jajaran yang ada di sekitar Abepura dan sudah diamankan sembilan orang di luar wilayah Lapas, ditangkap dengan dibantu masyarakat dan polisi, sudah diamankan.
"Untuk saat ini pihak Lapas sementara melakukan pengecekan, informasi pasti yang saya terima ada 10 orang yang kabur, sembilan sudah ditangkap dan satu orang yang masih dalam pencarian," katanya.
Gustav mengatakan, pencarian dilakukan oleh kepolisian dan masyarakat di sekitar kompleks Lapas Abepura.
"Nanti kita cek lagi data pasti jumlah yang lari ada berapa orang. Kita masih tetap lakukan pencarian terhadap satu orang masih belum ditemukan/buronan," katanya.
Dia menjelaskan, upaya pelarian dilakukan dengan cara membobol pagar kawat samping kanan, merusak dengan menggunakan besi, kemudian mereka mengikat tembok dengan menggunakan kain sarung lalu turun dengan kain itu kesisi kanan Lapas Abepura.
Ia menambahkan, arah itu persis dengan jalan raya kearah kampkey. Sehingga setelah pengejaran, banyak ditemukan diarah kampkey dan arah kuburan Abepura.
"Kami dapat informasi kaburnya 10 narapidana dan tahanan Lapas Abepura itu sekitar pukul 11.00 WIT," tambah dia.
Sementara itu, Kalapas Klas II A Abepura Korneles Rumboirusi ketika dikonfirmasi mengatakan ada 10 orang narapidana yang kabur.
"Pasca kaburnya 10 narapidana itu saya perintahkan untuk setiap kamar dikunci, sementara ini sembilan sudah diamankan, satu orang yang belum," katanya.
Pewarta: Musa Abubar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019