Dari pantauan Antara tampak para petugas haji berdesakan di pintu gerbang masuk menuju Gedung Serba Guna 1 Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur, Rabu pagi.
Sekitar 1.108 petugas haji yang telah menjalani seleksi bertahap dari berbagai instansi di Tanah Air sedang menjalani pembekalan terintegrasi selama 10 hari ke depan hingga 2 Mei 2019.
Mereka sejak hari pertama pada 23 April 2019, menggunakan ponsel androidnya untuk scan barcode yang disediakan panitia pembekalan. Scan QR barcode itu merupakan bentuk absensi kehadiran mereka untuk setiap sesi.
Barcode akan secara rutin diganti untuk setiap sesi yakni sesi pagi, sesi siang, dan sesi malam. Maka saat barcode dirilis panitia, para petugas haji pun berduyun-duyun untuk melakukan scan barcode sesegera mungkin untuk mengejar batas waktu yang telah ditetapkan.
Sehari sebelumnya, para petugas haji saat memulai sesi pembekalan melakukan pre tes berbasis CAT dengan menginstall program pada ponsel android.
Mereka pun bisa langsung mengetahui hasil dari tes yang mereka lakukan menyangkut pengetahuan haji sebelum diberikan pembekalan.
Sebelumnya Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Khoirizi memastikan semua petugas haji yang dipersiapkan sebagai Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Tahun 1440H/2019M direkrut sesuai regulasi.
“Tidak ada satu pun petugas yang menggunakan seleksi ini dengan cara tidak baik dan tidak terhormat. Kami lakukan sesuai regulasi yang kami buat,” katanya.
Selain itu, para petugas haji yang akan ditugaskan tahun ini juga adalah mereka yang telah mampu menunjukkan kinerja terbaik di bidangnya masing-masing.
Baca juga: Menteri Agama perkuat Media Center Haji penyebaran informasi haji
Baca juga: Kemenag pastikan semua petugas haji direkrut sesuai regulasi
Baca juga: Menag sampaikan lima pesan khusus kepada petugas haji
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019