San Fransisco (ANTARA) - Teknologi yang kuat harus berbuat lebih banyak untuk menghubungkan manusia dengan cara yang positif dalam menghalangi kecenderungan untuk niat mengeksploitasi kelemahan manusia, kata penyokong etika dalam pertemuan di Silicon Valley, Selasa.
Tristan Harris dan Aza Raskin, pendiri bersama lembaga nirlaba Pusat Teknologi Manusiawi dan yang mendorong Apple dan Google untuk menyentuh pengguna telepon.
Kini mereka ingin agar perusahaan-perusahaan serta pembuat peraturan untuk memutarbalik apa yang mereka sebut "penurunan kelas manusia", yang mereka lihat menjadi akar banyak persoalan buruk, dengan mempertimbangkan ulang rancangan dan insentif keuangan dari sistem mereka.
Sebelum menghadapi 300-an teknolog, dermawan dan pihak-pihak lain yang peduli terhadap isu-isu seperti kecanduan internet, polarisasi politik dan menyebarnya informasi tidak benar di web, Harris mengatakan Silicon Valley harus lebih memusatkan perhatian untuk membuat komputer melebihi kekuatan manusia, daripada mencemaskan tentang apa yang sudah mereka lakukan dalam mengeksploitasi kelemahan manusia.
Jika tidak dibalik, katanya "maka akan terjadi akhir dari perangkat manusia," atau kehendak bebas.
Permasalahan meliputi penyebaran ujaran kebencian dan teori-teori konspirasi, yang didorong oleh insentif keuangan untuk membuat pengguna diikutsertakan dalam menggunakan kekuatan kecerdasan artifisial dalam landasan seperti Alphabet Inc's YouTube,kata Harris.
YouTube dan beberapa perusahaan lain mengatakan mereka telah memberantas ucapan-ucapan ekstrem dan menghapus iklan-iklan bagi-keuntungan dari konten mereka.
Komunitas aktif Facebook dapat didorong untuk kebaikan tetapi mereka juga dapat membantu informasi palsu, kata para pendukung etika tersebut.
Facebook mengatakan pada Maret akan mengurangi pendistribusian konten dari kelompok yang menyebar vaksin hoaks.
Dalam wawancara setelah dia berpidato, Harris mengatakan bahwa apa yang diserukannya sebagai balapan ke dasar batang otak, adalah manipulasi naluri manusia dan emosinya, dapat diputar balik.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pengamat: Akses pembiayaan harus diperbesar untuk impor teknologi
Penerjemah: Maria Dian A
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019