Singapura (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (22/3) pukul 14.30 waktu Singapura atau pukul 13.30 WIB, kembali ke tanah air setelah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-13 di Singapura. Presiden dan Ibu Ani Yudhoyono beserta delegasi Indonesia berada di Singapura selama empat hari (19-22 November) untuk mengikuti KTT ASEAN dan mengadakan pertemuan bilateral dengan sejumlah kepala negara dan kepala pemerintahan, termasuk dengan PM Myanmar Thein Sein, PM China Wen Jiabao, PM Jepang Yasuo Fukuda. Selama di Singapura, jadwal Presiden tergolong padat, seperti KTT ASEAN, KTT Area Pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Pilipina - Asia Timur (BIMP-EAGA), KTT Segitiga Pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT). Kemudian menghadiri KTT ASEAN+3 (Jepang, China, Korea Selatan), ASEAN+China, ASEAN+Jepang, ASEAN+Korea Selatan, ASEAN+India. Pada puncak KTT ASEAN, Presiden bersama sembilan kepala negara dan pemerintahan ASEAN menandatangani Piagam ASEAN (ASEAN Charter) yang dilanjutkan dengan penandatanganan ASEAN Economi Community (EAC), ASEAN Declaration on the 13th Session of the Conference on Climate Change (UNFCCC) and the 3rd Conference of Parties Serving as the Meeting of the Parties (CMP) to the Kyoto Protocol. Selanjutnya KTT Asia Timur yang melibatkan ASEAN, Jepang, Korea Selatan, China, Selandia Baru, India, Australia. Pada rangkaian acara itu, menurut Presiden Yudhoyono kesepakatan bilateral yang dicapai diharapkan memberi dampak positif dan memberi nilai-nilai baru tidak saja bagi Indonesia tetapi juga seluruh anggota ASEAN. Sebelum meninggalkan Singapura, Presiden memberikan keterangan sekitar satu jam kepada wartawan Indonesia, di Hotel The Plaza Raffles, menyangkut rangkaian tugas yang telah dilakukan. Menurut Kepala Negara, selain menghadiri momen penting penandatangan Piagam ASEAN, antara kepala negara dan kepala pemerintahan ASEAN dan mitra-mitranya, dirinya juga membicarakan persiapan ratifikasi piagam, masalah Myanmar, kerjasama menyeluruh soal perubahan iklim. "Dengan segala pencapaian yang menjadi bahan pembahasan dalam KTT ASEAN ini diharapkan menjadi babak baru bagi negara-negara di wilayah ini dapat lebih maju, mampu menyelesaikan tantangan baru kawasan regional dan global, termasuk bagaimana meningkatkan hubungan yang saling menguntungkan," kata Presiden. Dalam keterangannya Presiden didampingi antara lain Menteri Sekretaris Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Perekonomian Boediono, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Panglima TNI Marsekal TNI Jenderal Djoko Suyanto, mantan Menlu Ali Alatas yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) serta Kepala BKPM Muhammad Lutfi. (*)
Copyright © ANTARA 2007