Brisbane (ANTARA News) - Kendati hasil survei selama berbulan-bulan tetap menjagokan Kevin Rudd dan Partai Buruh Australia (ALP), Perdana Menteri John Howard tetap merasa yakin akan muncul sebagai pemenang dalam Pemilu Federal yang berlangsung akhir pekan ini (24/11). "Saya percaya kami akan kembali terpilih Sabtu ini," katanya di depan forum "National Press Club" (NPC) Canberra yang disiarkan secara langsung oleh Stasiun TV ABC. Howard mendasarkan keyakinannya itu pada prestasi pemerintahannya membangun kesejahteraan ekonomi bagi Australia. "Kami sedang menuju arah yang benar dan kami tetap mempertahankan arah benar itu," katanya. Sebaliknya, dia menegaskan bahwa pemimpin oposisi Kevin Rudd yang menjadi pesaingnya untuk memperebutkan kursi perdana menteri dalam Pemilu 24 November ini justru akan mengancam perekonomian Australia. Sehari sebelumnya Rudd juga hadir dalam forum NPC untuk menjelaskan kembali janji kampanye serta visi dan misi ALP dalam memajukan Australia. Berdasarkan berbagai hasil survei, Rudd dan ALP tetap unggul dari Howard dan kubu Koalisi Partai Liberal-Nasional yang berkuasa. Bahkan survei "Galaxy" yang dipublikasi Surat kabar "Sunday Telegraph" 18 November memperlihatkan keunggulan telak ALP yang semakin membuka peluang terjadinya perubahan rezim pada Pemilu 24 November. Hasil survei terbaru "Galaxy" yang melibatkan 4.000 orang pemilih itu menyebutkan ALP yang memerlukan sedikitnya 16 kursi tambahan untuk bisa memenangi Pemilu justru unggul 18 kursi dari kubu koalisi. Dari 18 kursi itu, maka 10 di antaranya diperoleh di Negara Bagian New South Wales (NSW) dan selebihnya diperoleh dari daerah pemilihan Tasmania utara, Queensland, Australia Selatan, dan Northern Territory. Citra Howard dan Partai Liberal pun terusik oleh insiden penyebaran brosur kampanye yang menyudutkan Islam dan ALP oleh sejumlah pendukung partainya di NSW dua hari sebelum tanggal penyelenggaraan Pemilu. Berbicara di depan forum NPC itu, Howard menolak meminta maaf serta menolak mencoret pencalonan Karen Chijoff sebagai calon anggota parlemen dari Partai Liberal untuk daerah pemilihan Lindsay untuk Pemilu Federal 24 November ini karena keterlibatan suaminya dalam kasus penyebaran brosur itu. Dia mengatakan, ia tidak akan melimpahkan kesalahan Greg Chijoff kepada Karen akibat keterlibatan suaminya dalam dalam penyebaran brosur yang mengaitkan sebuah organisasi Islam Australia dengan ALP pada dukungan terhadap para pelaku insiden bom Bali 2002-2005 itu. Apa yang dilakukan suami calon anggota parlemen dari Partai Liberal untuk daerah pemilihan Lindsay (Sydney Outer-Western Suburbs) itu sama sekali di luar pengetahuan dirinya, dan tanpa otoritas Partai Liberal negara bagian New South Wales, katanya. Howard dicecar pertanyaan seputar kasus pembuatan dan penyebaran brosur yang memojokkan ALP dan umat Islam Australia itu oleh sedikitnya empat dari puluhan wartawan yang hadir di acara NPC yang disiarkan langsung oleh Stasiun TV ABC itu. Ia berulang kali mengatakan bahwa dia sudah mengutuk tindakan para pendukung partainya itu dengan menyebut tindakan mereka sebagai "salah dan bodoh". Menanggapi kasus ini, Kevin Rudd meminta Howard menjelaskan siapa saja orang-orang Partai Liberal yang terlibat dalam kampanye kotor melalui pembuatan dan penyebaran brosur yang mengait-ngaitkan ALP dengan sebuah kelompok Islam (IAF) yang sebenarnya tak pernah ada di Australia itu. Kampanye negatif model Partai Liberal yang suka menyebarkan ketakutan kepada rakyat kini justru sudah pula masuk ke kotak-kotak surat warga masyarakat Australia. "Ini sungguh luar biasa," kata Rudd. Apakah keyakinan Howard bahwa kubunya akan kembali menjadi pemenang akan ditentukan oleh sedikitnya 13,5 juta pemilih Sabtu ini. (*)
Copyright © ANTARA 2007