Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ), Rabu, dibuka melemah 0,93 persen terpengaruh bursa regional dan harga minyak dunia. IHSG dibuka turun 23,796 poin menjadi 2.539,825 dan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, melemah 6,898 poin (1,23 persen) ke posisi 552,955. Analis Riset PT Valbury Asia Securities, Krisna Dwi Setiawan, mengatakan belum ada sentimen positif yang bisa mengangkat indeks. Menurut Krisna, indeks BEJ masih menunjukkan tren negatif karena pengaruh bursa regional dan harga minyak yang sudah menimbulkan kepanikan ekonomi global. IHSG pada awal perdagangan masih tertekan akibat penurunan bursa AS Wall Street dengan indeks Dow Jones semalam yang ditutup turun 211,09 poin menjadi 12.799,04 dan diikuti beberapa bursa kawasan Asia seperti bursa Tokyo dengan indeks Nikkei 225 yang melemah 59,75 poin ke posisi 14.777,91. Sementara harga minyak mentah dunia yang mencapai 100 dolar As per barel telah menjadi kekhawatiran perekonomian dunia karena ancaman inflasi, jelas Krisna. Situasi ini telah menekan pergerakan saham di BEJ pada awal perdagangan, seperti melemahnya saham Astra Internasional Rp800 menjadi Rp22.200, Perusahaan Gas Negara terkoreksi Rp50 ke posisi Rp15.900, Internasional Nickel anjlok Rp2.200 ke harga Rp95.000 dan Bank BCA yang masih turun Rp50 ke harga Rp6.700. Namun beberapa saham unggulan, seperti Aneka Tambang yang `rebound` (naik kembali) Rp25 ke posisi Rp4.475, Bumi Resources naik Rp50 ke level Rp4.400, Energi Mega Persada menambah Rp30 ke harga Rp1.330 dan Telkom menguat Rp50 menjadi Rp10.150 telah menahan indeks tidak terlalu turun tajam. (*)
Copyright © ANTARA 2007