"Sebenarnya, besok (Rabu, 24/4) pebisnis dari Mesir akan bertemu Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia). Jadi saya percaya pertemuan itu akan meningkatkan hubungan dagang," ujar Moawad ketika ditemui usai pameran foto "Wajah Indonesia dalam pandangan Duta Besar Mesir di Jakarta" di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Selasa.
Menurut dia, kerja sama ekonomi menjadi hal penting dalam hubungan bilateral. Pertemuan pebisnis Mesir dan Kadin sedianya akan membahas berbagai peluang bisnis yang saling menguntungkan.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, total perdagangan Indonesia-Mesir pada periode Januari-Februari 2019 mencapai 213,42 juta dolar Amerika Serikat (sekitar Rp3 triliun), yaitu terdiri dari ekspor senilai 191,91 juta dolar AS (sekitar Rp2,7 triliun) dan impor senilai 21,51 juta dolar AS (sekitar Rp303 miliar).
Sebelumnya, Indonesia melakukan diplomasi dagang untuk produk kelapa sawit ke Mesir melalui kunjungan Duta Besar RI Helmy Fauzi ke perusahaan Oleo Misr di kawasan industri Sadat City, Mesir, Senin (8/4).
Kunjungan ke perusahaan pengolahan dan distribusi minyak sawit itu bertujuan menindaklanjuti kontrak dagang senilai 130 juta dolar AS (sekitar Rp1,8 triliun), yang ditandatangani Oleo Misr dengan Perusahaan Induk Perkebunan PTPN III (Persero) dan PT Chitra Agri Indonesia untuk periode 2019.
Helmy mengharapkan Oleo Misr dapat melakukan upaya diversifikasi produk sawit sebagai produk yang berkelanjutan.
Pewarta: Azizah Fitriyanti, Zubi Mahrofi
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019