Itu kan isu. Sebenarnya tidak. Kita bicara data TKA total berapa yang masuk sih?

Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta masyarakat untuk tidak perlu mengkhawatirkan isu membanjirnya tenaga kerja asing (TKA) ke Indonesia.

"Itu kan isu. Sebenarnya tidak. Kita bicara data TKA total berapa yang masuk sih?" kata Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani di Jakarta, Selasa malam.

Hal tersebut diungkapkan Rosan usai acara malam rembuk pengusaha Indonesia bertemakan Merajut Kebersamaan Untuk Indonesia Damai di Djakarta Theater.

Ia menyebutkan jumlah TKA yang masuk ke Indonesia tercatat sekitar 98.000 orang lebih, jauh dibandingkan dengan total 130 juta tenaga kerja Indonesia, atau hanya 0,03 persennya.

Untuk TKA dari China, kata dia, jumlahnya hanya sepertiga dari total TKA, atau sekitar 30.000 orang sehingga masih jauh lebih kecil persentasenya dibandingkan dengan negara-negara lain di ASEAN.

Dibandingkan negara-negara lain, khususnya di kawasan ASEAN, diakui Rosan, produktivitas tenaga kerja Indonesia memang masih cukup rendah.

"Memang harus diakui berdasarkan 'report' negara ASEAN lain, kita memang masih tertinggal. Makanya, fokus dan konsentrasi pengembangan sumber daya manusia (SDM) masih sangat penting," katanya.

Apalagi, kata dia, dengan adanya perkembangan digital ekonomi seiring era revolusi industri 4.0 akan ada beberapa bidang pekerjaan yang akan hilang.

Namun, Rosan mengingatkan, pada saat bersamaan akan tercipta beberapa bidang pekerjaan baru sehingga para pekerja perlu menambah kemampuan untuk memperkuat daya saing dan produktivitas.

"Dengan ini yang berjalan baik, saya yakin pengusaha tidak akan pelit untuk 'sharing' dengan para buruhnya. Aset utama kita kan para buruh," katanya.

Terkait dengan acara yang digagas Kadin Indonesia ini, Rosan mengajak seluruh pengusaha untuk menjaga iklim usaha tetap kondusif usai pemilu agar perekonomian Indonesia semakin meningkat.

Ia juga tidak terlalu khawatir dengan dampak polarisasi dukungan dari kalangan pengusaha seiring persaingan politik yang sedang berlangsung.

"Pengusaha ini sebenarnya manusia yang paling rasional. Begitu kita ajak mereka bergabung, berekonsiliasi, bersama lagi, tidak masalah. Cepet responsnya," kata Rosan.

Hadir dalam kesempatan itu, Dewan Pembina Kadin Indonesia Aburizal Bakrie, Ketua Dewan Pakar Kadin Indonesia Abdul Latif, pengusaha Erick Thohir yang juga Ketua Umum Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Erwin Aksa pengusaha yang dikenal mendukung Prabowo-Sandi, dan jajaran Kadin provinsi.

Pewarta: Zuhdiar Laeis dan Satyagraha
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019