"Lebih aman sulit terjadi kecurangan karena menggunakan sistem acak soal dan menggunakan pengamanan digital berlapis," kata Muhammad Ali saat ditemui disela-sela penyelenggaraan UNBK, Selasa.
UNBK SMP baik negeri maupun swasta saat ini memasuki hari kedua .
Tidak ada kendala-kendala selama pelaksanaan UNBK ini, semua berjalan dengan lancar.
“Alhamdulillah tidak ada kendala-kendala selama pelaksanaan UNBK ini, kalaupun ada kendala itu lebih kek kendala teknis, seperti, sinkronisasi dua hari sebelum UNBK, mungkin masih ada aplikasi-aplikasi yang berbenturan dengan aplikasi UNBK sehingga tidak jalan aplikasinya,” ujar Ali.
Ali juga menambahkan UNBK yang merupakan sistem "base on server", koneksivitas yang ada harus harus stabil.
Untuk sistem pengawasan UNBK sendiri meskipun tidak ada pelatihan khusus namun sebelumnya dilaksanakan pembekalan bagi guru yang akan menjadi pengawas ujian.
“Tidak ada pelatihan khusus untuk pengawasan UNBK, tapi ada pembekalan untuk para pengawas sebelum UNBK, dulu pengawas itu disilang antara negeri ke swasta swasta ke negeri, kalau sekarang lebih swasta ke swasta, jadi yang ngawas di sini dari sekolah-sekolah swasta,’ ujarnya.
Menurut dia sebanyak 172 siswanya mengikuti UNBK tahun ini, dengan 11 pengawas dari sekolah lain.
Agus Setiawan, Humas IT SMP Islam Al-Azhar 12 Rawa Mangun mengatakan, sekolah hanya bisa memakai aplikasi yang sudah disediakan pemerintah.
“Untuk aplikasi kita hanya bisa memakai aplikasi yang sudah disediakan pemerintah karena memang aturannya seperti itu tidak bisa ditambah atau dikurang, sekolah bisa memproteksi dengan memberikan arahan bagaimana cara siswa mengerjakan, dari mulai sebelum, ketika, dan sesudah mengerjakan,” ujar Agus.
Agus juga mengatakan selama pelaksanaan UNBK tidak mungkin terjadi kecurangan atau kebocoran soal mengingat siswa lebih fokus dengan laptop yang mereka pakai saja.
Pewarta: Ganet Dirgantara dan Agus Saeful Iman
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019