Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sodik Mujahid mengingatkan bahwa kritik dan protes yang disampaikan masyarakat terkait penyelenggaraan Pemilu, bertujuan agar mewujudkan Pemilu yang jujur dan adil (jurdil).
Menurut dia, hal itu sebagai wujud demokrasi yang konsisten dengan semangat reformasi.
"Jangan samakan Pemilu 2019 dengan Pemilu zaman tahun 1970-an awal Orba. Jangan khianati reformasi," kata Sodik dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Dia menilai, perbedaan hasil hitung cepat lembaga survei dengan BPN Prabowo-Sandi merupakan hal yang wajar.
Menurut dia, apa yang dilakukan BPN Prabowo-Sandi itu merupakan kontrol untuk terwujudnya Pemilu yang jurdil.
Selain itu Sodik mengaku takjub dengan partisipasi yang diberikan masyarakat dalam mengawal penghitungan suara.
Menurut dia, apa yang dilakukan publik bisa disebut sebagai sebuah bentuk protes dan kepedulian agar tercipta pemilu yang bersih.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019