Kupang (ANTARA News) - Pemerintah dan rakyat Timor Leste lebih memilih bersandar pada Indonesia dalam memenuhi kebutuhan pokok karena jaraknya relatif dekat dan kebutuhan pokok rakyat Timor Leste relatif sama dengan masyarakat Indonesia pada umumnya. "Parlemen Timor Leste mengungkapkan hal itu saat berdialog dengan Panglima TNI di Jakarta, beberapa waktu lalu," kata Asisten Teritorial (Aster) Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Mayjen TNI Suprapto, di Kupang, Rabu, saat penyerahan 3.000 unit rumah yang dibangun satuan TNI kepada Departemen Sosial untuk selanjutnya diserahkan kepada pemerintah daerah. Mayjen Suprapto mengatakan ketika Timor Leste memilih Indonesia sebagai `sandaran hidup` maka Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai bagian dari wilayah NKRI yang letaknya paling dekat dengan Timor Leste harus terus berbenah. Pembangunan di wilayah NTT harus mengalami kemajuan agar negara tetangga seperti Timor Leste terus bergantung terutama dalam memenuhi kebutuhan pokok rakyatnya. "NTT harus maju dan kita (TNI) perlu dorong dan membantu kelancaran tugas-tugas pemerintahan. Undang-Undang TNI pun mengamanatkan keharusan membantu pemerintah dan masyarakatnya," ujar Suprapto. Menurut dia, keterlibatan satuan TNI di jajaran Korem 161/Wirasakti Kupang dalam pembangunan 8.000 unit rumah di wilayah NTT (5.000 unit tahap pertama dan 3.000 unit tahap kedua) dalam tahun anggaran 2007 merupakan bagian dari dukungan TNI terhadap kemajuan pembangunan daerah. Mayjen Suprapto pun mengajak jajaran TNI di wilayah NTT untuk terus meningkatkan program kemanunggalan TNI dan rakyat di berbagai bidang agar tercipta ketahanan wilayah yang kokoh dan tangguh. "Kalau tentara dan masyarakat kuat karena menjalin persatuan dan kesatuan maka negara lain akan memperhitungkan keberadaan kita. Tingkatkan terus program kemanunggalan itu hingga masa mendatang," ujarnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007