Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terus berupaya memperkuat peran strategisnya dalam perkembangan global pengamatan cuaca untuk menghadapi tantangan bencana dan perubahan iklim.
"Kegiatan Rakorbangnas ini menjadi sangat strategi karena menjadi forum untuk sinkronisasi dan koordinasi kebijakan satu observasi serta pemantauan dan evaluasi terhadap efektivitas penyelenggaraan meteorologi, klimatologi dan geofisika," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada pembukaan rakorbangnas BMKG Tahun 2019 di Jakarta, Selasa.
Isu bencana dan perubahan iklim menjadi topik khusus pada Rancangan Teknoratik Rencana Pembangunan Jangka menengah 2020-2024. Untuk 2020 isu bencana dan perubahan iklim akan menjadi program prioritas yang sasarannya mewujudkan pembangunan ketahanan bencana serta pembangunan rendah karbon.
"Kita perlu mempertimbangkan perencanaan pembangunan yang rawan bencana, mengingat wilayah Indonesia rawan bencana alam, seperti pembangunan infrastruktur dan bangunan yang tahan gempa, pembangunan jalur evakuasi bencana di wilayah permukiman dan perkantoran,serta adaptasi perubahan iklim di berbagai sektor," kata Dwikorita.
Ia mengatakan pertemuan sinkronisasi dan koordinasi untuk meningkatkan kerjasama BMKG dengan pihak-pihak terkait terutama untuk saling tukar informasi dan data observasi baik untuk penelitian,prediksi, maupun peringatan dini.
Sementara, Kepala Bappenas/Menteri BPN Bambang Brodjonegoro, menuturkan jika lembaganya akan siap membantu BMKG dalam menyebarluaskan informasi.
"Bappenas siap mendukung BMKG menjadi terdepan dalam menyediakan layanan informasi berbasis maritime, tidak hanya berbasis terrestrial," kata Bambang.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019