Makassar (ANTARA News) - Manajemen PT Inco, Tbk dan Serikat Pekerja (SP) perusahaan nikel raksasa itu hingga Rabu siang (21/11) belum mencapai kata sepakat terkait tuntutan karyawan. Akibatnya, aksi mogok ribuan karyawan yang berlangsung sejak Kamis (21/11) yang nyaris melumpuhkan aktivitas produksi dan penambangan perusahaan nikel raksasa itu masih terus berlangsung. "Kami terus mencoba memediasi kedua belah pihak agar segera menyelesaikan sengketa itu dengan baik-baik," kata Andi M Basri, Kasubdin Hubungan Industrial Disnakertrans Sulsel di Makassar, Rabu. Andi baru saja kembali dari Sorowako untuk mediasi pertemuan kedua belah pihak yang digelar sejak Selasa petang, namun pertemuan masih alot dan belum ada kata sepakat. Bila perundingan itu tidak mencapai kata sepakat, Andi menyarankan agar sengketa antara manajemen dengan karyawan dibawa ke pengadilan. "Namun kita terus berupaya agar ada penyelesaian secara internal supaya pemogokan segera diakhiri," katanya. Lebih dari 1.000 karyawan PT Inco di Sorowako, sekitar 600 km Barat Daya Makassar, menggelar aksi mogok sejak Kamis (15/11) untuk menuntut kompensasi dari perusahaan. Tuntutan itu antara lain perbaikan komposisi pembagian keuntungan (profit sharing), dana peralihan, bonus serta rekrutmen karyawan harus memprioritaskan SDM lokal. Ketika ditanya apakah tuntutan karyawan itu masih normatif, Andi Basri mengatakan, untuk rekrutmen karyawan itu normatif karena tertuang dalam perjanjian kerja dengan serikat pekerja namun yang lainnya bersifat kepentingan. Aksi mogok tersebut mengakibatkan produksi nikel dalam sepekan terakhir merosot jauh di bawah kapasitas normal 72.500 ton nikel setiap tahun. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007