Jakarta (ANTARA) - Timnas balap sepeda Indonesia yang turun pada kejuaraan Asian Road Cycling Championship (ACC) 2019 di Tashkent, Uzbekistan, 23-28 April bakal dihadapkan dua tantangan sekaligus, yaitu lawan yang berat serta cuaca sangat dingin.
"Untuk cuaca dingin pol, apalagi nanti finis man elite (Individual Road Race) bakal di gunung yang bersalju," kata salah satu pebalap timnas Jamalidin Novardianto saat dikonfirmasi dari Jakarta, Selasa.
Meski cuaca cukup dingin, pebalap timnas yang semuanya berasal dari PGN Cycling Team ini berusaha untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara datang lebih awal dan langsung menggelar latihan sesuai dengan program.
Untuk man elite, pebalap yang akrab dipanggil Verdi ini bakal turun bersama Bambang Suryadi, Jamal Hibatulloh dan Aiman Cahyadi. Khusus untuk Aiman juga bakal turun pada nomor Individual Time Trial (ITT).
"Untuk IRR balapannya Jumat (28/4). Besok ITT U-23. Sendy Nur Hasan yang akan turun," kata pebalap yang kemampuannya kembali menanjak pasca mengakhiri masa lajang itu.
Selain adaptasi, timnas juga mulai memetakan kekuatan calon lawan mengingat kejuaraan ini bakal diikuti pebalap terbaik di Asia. Kejuaraan ini juga sebagai media untuk mengumpulkan poin Olimpiade 2020 Tokyo, Jepang.
"Pebalap Kazakhstan jelas jadi lawan terberat. Mereka kuat dan memiliki nafas yang panjang," kata pebalap asal Malang, Jawa Timur itu.
Sebelumnya manajer timnas balap sepeda Indonesia Budi Saputra berharap semua pebalap yang diturunkan mampu meraih hasil yang terbaik. Pihaknya juga mengakui jika persaingan bakal berlangsung ketat.
Selain mengirimkan atlet ke Asian Road Cycling Championship (ACC) 2019 di Tashkent, Uzbekistan, PB ISSI juga memberangkatkan satu pebalap yaitu Muhammad Fadli Imammudin untuk turun di Asian Road Paracycling Championship di tempat yang sama.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019