"Untuk menghadapi UNBK SMPN 228 mengadakan tiga kali simulasi penggunaan komputer, uji coba, juga pendalaman materi serta banyak berdoa," katanya di Jakarta, Selasa.
Sunaedi juga memastikan UNBK lancar sesuai dengan jadwal dan sesinya.
Dia mengatakan UNBK pada hari pertama dan kedua berlangsung lancar sesuai jadwal tanpa ada keterlambatan.
SMPN 228 sendiri menyediakan kurang lebih empat kelas dengan masing-masing kelas mempunyai 40 komputer. Jumlah siswa yang mengikuti UNBK sebanyak 283 siswa.
Siswi SMPN 228 sendiri mengatakan tidak keberatan dengan adanya UNBK karena UNBK untuk mengetahui kemampuan diri siswa sudah sejauh mana.
"Kalau UNBK dihapus otomatis yang bodoh tidak akan belajar, sedangkan dengan adanya UNBK maka setiap siswa akan belajar", kata Faliza siswi SMPN 228 Jakarta yang juga mengikuti UNBK.
Dia mengatakan jika UNBK diganti dengan minat dan bakat, tidak semua murid di Indonesia mempunyai minat.
"Bila tidak ada minat maka bagaimana bakat bisa digali," katanya.
Pewarta: alya/Ganet Dirgantara
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019