Havana (ANTARA News) - Kuba akan menyelenggarakan pemilihan daerah dan nasional pada 20 Januari, sehingga negara itu akan mengetahui masa depan politik Presiden Fidel Castro yang sedang sakit. Untuk melanjutkan sebagai kepada negara yang ia kuasai selama hampir setengah abad, Castro perlu secara resmi diangkat menjadi salah seorang dari 600 anggota Majelis Nasional, sesuai dengan undang-undang Kuba yang diberlakukan sejak tahun 1976. Pemimpin revolusi berusia 81 tahun itu menyerahkan kekuasaan kepada adiknya, Raul Castro, pada Agustus 2006, lantaran Fidel menjalani perawatan karena sakit yang tidak diungkapkan. Kesehatannya secara perlahan membaik sejak itu, tetapi jelas dalam kondisi yang melemah setelah operasi yang disebut "perjuangan antara hidup dan mati." Kendatipun, ia tetap di luar mata publik, bagi beberapa juru foto dan video, Castro kelihatan aktif sebagai pemberi komentar mengenai masalah-masalah internasional. Tidak jelas apakah ia akan dipilih untuk menjadi anggota parlemen-- dan kemudian Dewan Negara beranggotakan 31 orang yang memilih presiden-- atau apakah ia akan pensiun atau memegang satu posisi penasehat senior. Tetapi, masa depan politiknya akan segera diketahui apabila daftar para kandidat lengkap. Pemerintah Kuba mengumumkan bahwa pemilihan-pemilihan baru akan diselenggarakan 20 Januari untuk dewan perwakilan rakyat provinsi dan Majelis Nasional. Semua warga yang berusia lebih dari 16 tahun memiliki hak untuk memilih. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007