Pandaan (ANTARA News) - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, membatalkan rencana silaturahminya dengan korban lumpur dari proyek PT Lapindo Brantas Inc. di Kabupaten Sidoardjo, Jawa Timur (Jatim), karena tema silaturahminya kali ini berfokus ke kalangan tani dan nelayan. Kepada pers seusai makan siang bersama di Pandaan, Jatim, Rabu, Presiden RI Periode 2001-2003 itu mengatakan, dalam jadwal kegiatannya memang ada rencana pertemuan dengan korban Lapindo. Akan tetapi, katanya, jadwal tersebut sifatnya tentatif dan bisa berubah sewaktu-waktu sesuai dengan hasil evaluasi yang dilakukan setiap harinya. "Jadwal yang tertulis itu bukan jadwal yang 'fix'. Rute ini bukan yang pertama dan terakhir, dan tidak bisa diubah karena kita terus melakukan evaluasi," kata Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2009. Dia kemudian mencontohkan, rencana kunjungan di salah satu Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Rembang, Jawa Tengah, yang semula telah dibatalkan karena suatu alasan, tapi akhirnya tetap dilakukan. "Kita telah batalkan lakukan kunjungan ke TPI karena permasalahannya sama dengan sebelumnya, maka kita lewatkan saja. Tapi, karena ada permintaan yang kuat, kita jadi berkunjung," ujarnya. Selain itu, Megawati beralasan, jika hanya datang beberapa menit saja nanti akan dikatakan seolah hanya pertunjukan (show) saja, sehingga diputuskan langsung ke pertemuan berikutnya, agar alokasi waktu bisa lebih lama. Megawati juga mengatakan bahwa dalam silaturahminya kali ini memprioritaskan kunjungan kepada kelompok petani dan nelayan. "Sementara Lapindo itu masalah bencana alam. Karenanya, kalau ada kunjungan seperti ini lagi, kita akan fokuskan pada acara yang serupa," katanya. Selain membatalkan pertemuan dengan korban lumpur Lapindo, Megawati juga membatalkan acara ziarah yang ada dalam jadwal kunjungannya, yakni ke makam RA Kartini di Rembang dan makam Syech Subakir di Desa Penataran, Blitar. Pada hari keempat silaturahmi keliling Jawa, Megawati dan rombongan direncanakan menjumpai petani koi dan korban Gunung Kelud di Blitar. Ketika ditanya tentang kasus dugaan korupsi dalam kasus penjualan kapal tanker besar (VLCC) Pertamina oleh mantan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Menneg BUMN), Laksamana Sukardi, yang juga mantan kader PDIP, Megawati mengatakan bahwa apabila seseorang telah keluar dari partainya, maka sudah tidak ada hubungan lagi dengan PDIP. "Ya sudah. Kalau sudah keluar jangan bawa-bawa PDIP lagi," ujar Megawati menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007