Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore, melemah tipis jelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang digelar 24-25 April 2019.
Rupiah melemah 2 poin atau 0,01 persen menjadi Rp14.080 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.078 per dolar AS.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa, mengatakan lusa nanti bank sentral diprediksi masih akan menahan suku bunga acuannya atau BI 7Day Reverse Repo Rate pada tingkat saat ini.
"Bank Indonesia dijadwalkan untuk mempublikasikan kebijakan moneternya. BI diprediksi belum akan mengubah arah kebijakannya dengan mempertahankan suku bunganya sebesar 6 persen," ujar Ibrahim.
Dari eksternal, harga minyak naik mendekati level tertinggi dalam enam bulan terakhir di tengah berita bahwa Washington berencana untuk memberi sanksi kepada negara-negara yang mengimpor minyak dari Iran.
"Ketika harga minyak melonjak, maka biaya importasi komoditas ini pun ikut membengkak. Akibatnya, tekanan di transaksi berjalan akan semakin berat dan rupiah kian kekurangan modal untuk menguat," kata Ibrahim.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat Rp14.072 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.072 per dolar AS hingga Rp14.086 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.080 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.056 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah melemah tipis seiring aksi pasar tunggu kepastian pemilu
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019