Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan sesi pagi, Rabu, ditutup turun 1,50 persen dan berada di bawah level 2.600 akibat tertekan melemahnya bursa regional.
IHSG sesi pagi ditutup turun 39,245 poin menjadi 2.585,392 dan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, melemah 8,916 poin (1,55 persen) ke posisi 565,679.
Analisa dari PT Paramitra Alfa Sekuritas menyebutkan pergerakan bursa regional masih mempengaruhi pergerakan indeks BEJ.
Bursa Tokyo dengan indeks Nikkei 225 melemah 308,77 poin atau 2,03 persen menjadi 14.879,41 karena menguatnya nilai tukar yen yang telah menekan sektor eksportir.
Bursa Hongkong turun 925,54 poin (3,33 persen) ke posisi 26.845,66 karena berlanjutnya kekhawatiran terhadap krisis subprime mortgage dan tidak menentunya harga minyak mentah.
Selain itu, kata mereka, pergerakan indeks juga dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas tambang, dengan harga minyak mentah naik 0,48 persen, sedangkan nikel dan timah masing-masing mengalami penurunan 2,26 persen dan 4,24 persen, sehingga emiten yang terkait dengan komoditas ini akan mengikutinya.
Kondisi ini membuat pergerakan saham di BEJ didominasi yang turun sebanyak 133 dibanding yang naik 33, sedangkan 41 stagnan dan 200 tidak aktif diperdagangkan.
Penurunan indeks dipimpin saham Bank Mandiri terkoreksi Rp125 menjadi Rp3.375, Energi Mega Persada turun Rp10 ke Rp1.360, Bank Niaga turun Rp30 ke posisi Rp870, dan Bank BRI merosot Rp250 ke harga Rp7.400.
Volume perdagangan mencapai 1,350 miliar saham dengan nilai Rp3,190 dari 32.607 kali transaksi. (*)
Copyright © ANTARA 2007