Bengkulu (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, saat ini tengah menyiagakan petugas medis di kecamatan yang masih melakukan rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara pemilu serentak di daerah itu.
Ketua KPU Rejang Lebong, Restu S Wibowo di dampingi anggotanya Ujang Maman, di Sekretariat KPU Rejang Lebong, Selasa, mengatakan penyiagaan petugas medis dari Dinas Kesehatan Rejang Lebong tersebut guna mencegah jatuhnya korban jiwa baik petugas PPS, PPK maupun saksi parpol yang sakit maupun kelelahan saat rapat pleno di masing-masing kecamatan.
"Dari laporan yang masuk tercatat satu orang petugas PPS yang pingsan saat rapat rekapitulasi ditingkat PPK Kecamatan Curup Tengah, dan satu lagi petugas Trantib TPS yang meninggal dunia sebelum pemungutan suara 17 April kemarin," ujar dia.
Adapun petugas yang pingsan saat proses rekapitulasi penghitungan suara di PPK Kecamatan Curup Tengah tersebut kata dia, atas nama Puji Utami (41) warga Kelurahan Air Bang Kecamatan Curup Tengah. Korban jatuh pingsan saat membuka kotak suara dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Sedangkan petugas Trantib TPS yang meninggal dunia sebelum pemungutan suara, adalah Warmo (54) warga Desa Lubuk Ubar, Kecamatan Curup Selatan, yang bertugas di TPS 2 desa setempat.
"Korban ini diketahui meninggal dunia Senin (15/4) saat mendampingi petugas KPPS menyampaikan C-6 kepada pemilih di wilayah itu," tambah dia.
Dari 15 kecamatan di Rejang Lebong kata Restu, yang sudah selesai melaksanakan rapat pleno tingkat kecamatan terhitung 21-22 April kemarin adalah Kecamatan Sindang Beliti Ilir, Sindang Beliti Ulu, Bermani Ulu Raya, Binduriang, Kota Padang, Padang Ulak Tanding, Sindang Kelingi, Sindang Dataran dan Bermani Ulu.
Sedangkan enam kecamatan lainnya hingga Selasa siang masih melangsungkan rekapitulasi tingkat kecamatan adalah Kecamatan Curup Tengah, Curup Timur, Curup Selatan, Curup Utara, Kecamatan Curup dan Kecamatan Selupu Rejang.
Kecamatan yang belum selesai ini karena jumlah TPS cukup banyak seperti di Kecamatan Selupu Rejang mencapai 101 TPS, kemudian Curup Tengah 94 TPS, sehingga pihaknya tidak membatasi jam kerja mereka.
"Jika ada yang sakit atau sudah lelah tidak boleh dipaksakan, karena untuk apa jika nantinya akan bermasalah atau salah dalam pelaksanaannya," jelas Restu.
Sementara itu, informasi dari petugas medis yang berjaga di Kecamatan Curup Utara, para petugas PPS, dan PPK serta saksi parpol yang berobat di pelayanan yang mereka sediakan kebanyakan mengalami kelelahan, tekanan darah rendah, darah tinggi, stress, batuk dan lain-lain akibat sudah tiga hari tidak tidur.
Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019