Jakarta (ANTARA News) - Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro, mengungkapkan penurunan produksi minyak tidak hanya terjadi di indonesia, tetapi di negara lain di dunia.
"Industri minyak Indonesia sudah berusia 100 tahun, sehingga secara alamiah mengalami penurunan produksi," katanya, saat berbicara dalam Forum Penelitian dan Pengembangan ESDM di Jakarta, Rabu.
Ia mencontohkan sekarang ini, produksi minyak di North Sea, Inggris, mengalami penurunan hingga 300.000 barel per hari.
Menurut Purnomo, industri minyak Indonesia sudah melalui dua kali masa puncak produksi, yakni tahun 1970-an dan 1995, sehingga kini mengalami penurunan produksi.
Secara alamiah penurunan produksi minyak Indonesia mencapai rata-rata tujuh persen per tahun, ujarnya.
"Dengan tingkat produksi satu juta barel per hari, maka penurunan alamiah produksi minyak kita mencapai 70.000 barel per hari," jelasnya.
Purnomo menambahkan sejumlah lapangan baru memang mulai berproduksi, namun hanya cukup menutupi penurunan produksi alamiah tersebut.
"Memang ada penemuan lapangan baru, tapi harus mengkompensasi penurunan produksi alamiah yang terjadi," katanya.
Meski demikian, katanya, Indonesia masih memiliki cadangan energi fosil lainnya, yakni gas bumi, batubara, dan gas metana batubara (coal bed methane/CBM) yang cukup melimpah.
Tingkat produksi
Saat ini, tingkat produksi gas bumi mencapai 1,5 juta barel setara minyak per hari dan batubara dua juta barel setara minyak per hari.
"Dengan demikian, tingkat produksi energi fosil Indonesia mencapai 4,5 juta barel setara minyak per hari," katanya.
Departemen ESDM mencatat cadangan minyak bumi hanya tertinggal 9,1 miliar barel. Dengan tingkat produksi misalkan 365 juta barel per tahun, maka cadangan minyak bumi akan habis hanya dalam waktu 25 tahun lagi.
Sedang, stok gas bumi mencapai 187 triliun kaki kubik atau akan habis dalam waktu 68 tahun dengan tingkat produksi per tahun sebesar 2,77 triliun kaki kubik.
Cadangan batubara ada sekitar 18,7 miliar ton lagi atau dengan tingkat produksi 170 juta ton per tahun berarti cukup buat memenuhi kebutuhan selama 110 tahun.
Sedang, sumber daya CBM yang tercatat juga dalam jumlah besar yakni mencapai 453 triliun kaki kubik.
Indonesia, lanjut Purnomo, juga memiliki potensi sumber energi nonfosil, seperti panas bumi, air, angin, surya, dan biomass yang cukup besar. (*)
Copyright © ANTARA 2007