Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) memastikan tidak akan terjadi gempa bumi di Bengkulu pada 23 Desember 2007 seperti isu yang beredar selama ini. "Masyarakat Bengkulu tidak perlu cemas, panik atau resah. Sebaliknya harus tenang, waspada, dan melaksanakan kegiatan sehari-hari seperti biasa," kata Deputi Bidang Sistem Data dan Informasi BMG, Prih Harjadi, dalam jumpa pers di Gedung Departemen Dalam Negeri Jakarta, Selasa. Sebelumnya, beredar isu bahwa Bengkulu diprediksikan akan diguncaang gempa 8,5 pada skala Richter pada 23 Desember 2007. Isu tersebut disampaikan salah seorang ahli gempa di Brazil, Prof Dr Jucelino Mogrega da Nuz. Prediksi Jucelino itu berasal dari mimpi yang kemudian dia sampaikan secara tertulis kepada Kedubes RI di Brazil pada 20 Agustus 2007. Kedubes RI lalu menyampaikan surat itu kepada Menlu RI untuk ditindaklanjuti. Prih mengatakan pihaknya sudah melakukan pengecekan gejala fisik tanda-tanda gempa di lokasi yang diprediksikan bakal terjadi gempa. Namun, belum ada tanda-tanda yang mengarah terjadinya gempa. Prih mengakui, hingga saat ini memang belum ada alat atau teknologi khusus yang dapat digunakan untuk memprediksi terjadinya gempa. Namun, kapan dan di mana akan terjadi gempa, sedikitnya dapat diamati melalui ciri-ciri fisik antara lain lewat keadaan permukaan air, tingkah laku hewan dan gelombang elektromagnetik. "Dari hasil pemantauan di lapangan, belum ada tanda-tanda fisik yang mengarah pada terjadinya gempa," katanya. Meskipun begitu, Prih mengatakan pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap waspada karena memang sebagian wilayah Bengkulu rawan gempa bumi dan tsunami. Direktur Manajemen Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Depdagri Mohammad Roem mengatakan Pemda perlu meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan warganya dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami. Untuk itu, lanjut Roem, diperlukan sosiasliasi pendidikan tsunami dan gempa kepada masyarakat. "Isu gempa diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat. Pemda juga diharapkan tetap tenang menjalankan pemerintahan," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007