"Kerja sama ini dapat berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian yang bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat Indonesia," kata Dubes.
Beijing (ANTARA) - Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun optimistis kerja sama di bidang keuangan dengan Tiongkok dapat mendongkrak pertumbuhan perekonomian nasional Indonesia.
"Kerja sama keuangan antara Indonesia dan Tiongkok saat ini menjadi hal yang esensial karena saat ini Indonesia sedang menjadi primadona bagi investasi Tiongkok," ujarnya di Beijing, Selasa.
Oleh sebab itu, Indonesia harus siap bekerja sama di bidang keuangan dengan negara berpenduduk terbanyak di dunia itu.
"Kerja sama ini dapat berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian yang bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat Indonesia," kata Dubes.
Ia pernah menyampaikan pandangannya mengenai kerja sama keuangan Indonesia-China, termasuk kerja sama lintas-batas, kebijakan ekonomi makro Indonesia, pasar saham dan obligasi, internasionalisasi Renminbi, dan berbagai isu keuangan lainnya saat menjadi pembicara tunggal di Beijing Financial Street pada Rabu (17/4).
Menurut dia, China akan menjadi negara ekonomi terbesar dunia. Demikian halnya dengan Indonesia dan ASEAN.
"Oleh karena itu, Indonesia dan Tiongkok perlu bekerja sama membangun kawasan Asia menjadi motor ekonomi dunia untuk pertumbuhan yang berkualitas," kata mantan Dubes RI untuk Rusia itu.
Beijing Financial Street merupakan kawasan pusat keuangan China yang berada di atas lahan seluas 2,59 kilometer persegi dengan nilai aset mencapai 80 triliun RMB atau sekitar 11,9 trilun dolar AS.
Hampir 1.800 institusi keuangan berkantor di kawasan tersebut, termasuk bank sentral China (People’s Bank of China), kantor pusat bank-bank besar, seperti ICBC, Bank of China, China Construction Bank, Exim Bank of China, China Development Bank, sejumlah perusahaan asuransi, manajemen aset, dan sejumlah institusi keuangan asing ternama di dunia.
Kawasan tersebut telah bertransformasi menjadi kawasan yang berpengaruh di pasar keuangan internasional seiring dengan pesatnya pertumbuhan perekonomian nasional China.
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019