New York (ANTARA News) - Bursa Wall Street merosot tajam pada penutupan perdagangan Senin, atau Selasa pagi sehingga menyeret indeks saham-saham unggulan Dow Jones ke bawah 13.000 menyusul kekhawatiran semakin dekatnya ekonomi Amerika Serikat (AS) menuju resesi. Indeks Dow Jones turun 214,61 poin atau 1,63 persen ke 12.962,18. Sedangkan indeks komposit Nasdaq melemah 43,37 poin atau 1,64 persen menjadi 2.593,87 dan indeks Standard & Poor`s 500 turun 24,85 poin (1,70 persen) menjadi 1.433,81. Para investor diperkirakan terfokus pada proyeksi negatif ekonomi AS, serta penurunan kinerja perbankan terbesar AS, Citigroup akibat kekhawatiran bahwa bank itu harus menghapus tagih investasi mortgage yang gagal senilai 15 miliar dolar AS. Beberapa pelaku pasar mengkhawatirkan konsumen AS akan mengurangi belanja pada musim liburan mendatang, yang berarti tekanan tambahan pada ekonomi. "Semua mata kini terpaku pada konsumen AS. Penghematan yang signifikan oleh konsumen akan memberi isyarat kehancuran pada ekspansi ekonomi saat ini," kata ekonom Wells Fargo, Scott Anderson. "Daftar hambatan bagi konsumen untuk berbelanja memang cukup panjang dan mengkhawatirkan; jatuhnya harga rumah secara nasional, bursa saham yang terseok-seok, pasar tenaga kerja yang tumbuh melambat, kenaikan harga energi dan makanan, penyesuaian bunga kredit, dan tingginya level utang," katanya. "Oleh karena itu, pasar keuangan mulai bertaruh bahwa konsumen AS tidak akan selamat dari `tsunami` sektor keuangan ini," ujarnya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007