“Ini merupakan kepercayaan dari masyarakat kepada saya namun kita masih menunggu hasil penghitungan suara yang dilakukan oleh KPU,” kata dia di Padang, Senin.
Menurut dia dari data yang dihimpun relawan di lapangan suara yang memilih dirinya untuk kembali menjadi anggota DPD RI merata hampir di setiap kota dan kabupaten di Sumbar. Namun ada dua kabupaten yang melebihi dari daerah lainnya yakni Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat.
“Kita menghormati penghitungan di KPU dan kita tunggu meski ada survei kita tetap menunggu,” katanya.
Ia mengatakan apabila dilantik nanti dirinya akan penguatan daerah sesuai dengan tugas dan wewenang yang ada. ia mengakui hingga saat ini banyak masyarakat yang belum paham dengan kewenangan DPD RI walau sosialisasi telah dilakukan.
Hal ini disebabkan karena lembaga ini termasuk lembaga baru tiga periode dan proses penguatan terus berjalan seperti pelibatan DPD RI dalam pembuatan undang yang berkaitan dengan kepentingan daerah.
“Saya tentu telah memahami karena periode sebelumnya juga dipercaya masyarakat dan kita terus berupaya untuk menguatkan lembaga ini,” kata dia.
Sebelumnya lembaga survei Sumatera Barat Leaderhip Forum (SBLF) Riset memperkirakan tiga kandidat sudah mengunci kursi DPD RI di Sumbar karena peluang terpilihnya cukup tinggi.
Direktur SBLF Riset Edo Andrefson mengatakan dari empat kursi DPD RI yang diperebutkan tiga nama potensial terpilih karena memperoleh suara terbanyak yaitu Emma Yohanna, Muslim Yatim dan Leonardy Harmainy.
Menurut dia berdasarkan hitungan sementara peraih suara terbanyak untuk calon anggota DPD RI di Sumbar adalah Emma Yohanna dengan 21,99 persen, Muslim Yatim 15,98 persen dan Leonardy Harmainy 7,62 persen.
Sementara untuk kursi terakhir terjadi persaingan ketat antara Alirman Sori dengan 5,57 persen, Mulyadi 5,45 persen, Desra Ediwan Anantanur 4,54 persen dan Yulherman 4,04 persen.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019